Bank UMKM Jatim Dorong UMKM Ekspor ke China Lewat Program Business Matching

Bank UMKM Jatim Dorong UMKM Ekspor ke China Lewat Program Business Matching. ????Bank UMKM Jatim dorong UMKM Jawa Timur ekspor produk ke China melalui program business matching, memperkuat posisi ekspor nonmigas. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Bank UMKM Jatim Dorong UMKM Ekspor ke China Lewat Program Business Matching

Surabaya (beritajatim.com) – PT BPR Jatim (Perseroda) atau Bank UMKM Jatim kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat daya saing produk unggulan Jawa Timur di pasar global melalui program business matching yang difasilitasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur.

Acara ini menjadi kesempatan besar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Jawa Timur, khususnya di sektor makanan dan minuman, untuk menjajaki pasar ekspor ke China.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran Bank UMKM Jatim, Agung Soeprihatmanto, menyampaikan dukungan pembiayaan serta penempatan dana bagi UMKM yang siap ekspor.

“Kami memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk dapat berkembang dan menempatkan dana mereka di BPR Jatim. Selain menyalurkan kredit, kami juga siap menerima deposito atau tabungan mereka,” ujar Agung dalam siaran persnya pada Kamis(14/11/2024).

Sebanyak 45 calon pembeli dari China dipertemukan dengan 50 UMKM binaan Bank UMKM Jatim dan Disperindag Jawa Timur dalam kegiatan business matching bertajuk “Mempromosikan Produk Jawa Timur Masuk ke China.”

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jatim, Erivina Lucky Kristian, seleksi ketat dilakukan agar UMKM yang hadir telah memenuhi syarat ekspor sesuai General Administration of Customs China (GACC).

Berdasarkan data terbaru, ekspor nonmigas Jawa Timur pada Januari–September 2024 mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 26,76 persen, dengan total nilai mencapai USD18,37 miliar.

“Pertumbuhan ini menunjukkan kemampuan Jawa Timur bersaing di pasar global,” ungkap Erivina.

Ekspor nonmigas mendominasi dengan kontribusi 97,40 persen dari total ekspor provinsi tersebut.

Bank UMKM Jatim juga aktif dalam menyediakan layanan digital untuk diaspora Jawa Timur yang tersebar di berbagai negara, termasuk China, Singapura, Malaysia, hingga Amerika Serikat. Dalam layanan cash in dan cash out melalui virtual account, Bank UMKM Jatim telah mencatatkan transaksi senilai Rp1,5 triliun.

“Digitalisasi ini memudahkan diaspora mengakses produk Jawa Timur dan memperluas pasar ekspor UMKM Jatim secara efektif,” tambah Agung.

Agung menjelaskan bahwa salah satu tantangan terbesar bagi UMKM adalah memahami standar pasar internasional dan memenuhi kapasitas produksi yang tinggi. Dalam rangkaian program business matching, mitra binaan yang mengikuti pertemuan ini, seperti Gula Aren Temon dan Sambel Dede Satoe, telah dipastikan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

“Ke depan, kami akan membimbing UMKM agar mampu melakukan ekspor secara mandiri,” ujar Agung.

China sendiri menjadi target pasar potensial bagi produk Jawa Timur, namun dengan persaingan dan standar ketat. Oleh sebab itu, Disperindag dan Bank UMKM Jatim berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah strategis bagi UMKM lokal dalam memanfaatkan peluang ekspor yang lebih terarah dan terencana.

Bank UMKM Jatim menyediakan berbagai produk pembiayaan khusus bagi pelaku UMKM, seperti Kredit Dagulir dengan bunga 4%, Kredit untuk Semua Usaha Masyarakat (KUSUMA), serta Paket Kredit Petani Jawa Timur. Pengusaha UMKM juga dapat menempatkan keuntungan ekspor mereka di Deposito Berjangka dengan bunga hingga 4,5 persen per tahun.

Dengan program business matching ini, Bank UMKM Jatim terus mendorong UMKM Jawa Timur untuk memperluas jaringan pasar dan meningkatkan kinerja ekspor, membawa produk unggulan provinsi ke panggung internasional. [beq]