Gus Firjaun Soal Aksi Masyarakat Bela Kiai di Jember: Saya Tidak Menyuruh dan Tidak Melarang

KLIKJATIM.Com | Jember - Menyikapi aksi ratusan kelompok masyarakat bela kiai, Kamis 14 November 2024, Cawabup Jember Paslon 01 Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menegaskan aksi tersebut murni dilakukan kelompok masyarakat. The post Gus Firjaun Soal Aksi Masyarakat Bela Kiai di Jember: Saya Tidak Menyuruh dan Tidak Melarang appeared first on KlikJatim.com.

Gus Firjaun Soal Aksi Masyarakat Bela Kiai di Jember: Saya Tidak Menyuruh dan Tidak Melarang

| Jember – Menyikapi aksi ratusan kelompok masyarakat bela kiai, Kamis 14 November 2024, Cawabup Paslon 01 Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menegaskan aksi tersebut murni dilakukan kelompok masyarakat.

Diketahui, aksi tersebut guna menyikapi keresahan yang terjadi, terkait isu soal ungkapan organisasi terlarang dan dugaan penyebutan sengaja, plesetan nama Gus Firjaun menjadi Gus Firaun.

Dikonfirmasi di rumahnya, komplek Ponpes As Shiddiqi Putera (Ashtra) Jalan KH. Shiddiq, Kelurahan Jember Kidul, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jumat 15 November 2024 Gus Firjaun menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi.

Terkait aksi bela kiai itu, disebut sebagai upaya untuk menjaga situasi kondusifitas agar hal-hal negatif tidak terjadi saat momen Pilkada Serentak 2024 di Jember.

“Jadi setelah munculnya pidato atau sambutan dari Paslon 02 pada HSN (Hari Santri Nasional) itu, yang kemudian menyamakan dengan gerakan G30S/PKI, saya tidak ingin menanggapi. Yang kedua kaitan dengan penyebutan saya sebagai Gus Firaun pun saya tidak tertarik ingin menanggapinya,” kata Gus Firjaun saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Kemudian terkait aksi ratusan kelompok masyarakat bela kiai, lanjutnya, adalah murni gerakan tanpa ada instruksi atau perintah.

“Tetapi, mereka yang memiliki hubungan dan keterkaitan batin dengan saya, baik itu sebagai simpatisan, sebagai sahabat, atau bahkan menganggap saya sebagai guru. Walaupun saya tidak merasa menjadi guru apalagi menjadi Kiai,” ujarnya.

“Ini mereka memiliki tanggapan yang berbeda-beda. Mereka tentu ketika orang yang di dalam tanda kutip ada keterkaitan batin dan hubungan batin ini kemudian diusik, walaupun tidak secara langsung. Mereka pasti akan bereaksi. Siapa saja itu, kalau ada mengalami hal yang seperti ini, itu pasti akan bereaksi. Apalagi santri,” sambungnya.

Lebih lanjut terkait aksi yang dilakukan ratusan massa tersebut. Gus Firjaun pun menegaskan tidak ada koordinasi dengan dirinya.

Baca juga:

“Saya tidak pernah menyuruh dan tidak melarang mereka yang mau mengekspresikan perasaannya, termasuk gerakan kemarin,” ucapnya.

“Saya itu sampai terenyuh, Pak. Terenyuhnya itu begini. Ada yang kemudian menyebutkan, yang mendidik saya ini sebagai Kiai saya, mendidik saya dari kecil, itu yang membuat saya terenyuh. Karena saya sendiri pun, andai kata Kiai saya dibegitukan, Pak. Walaupun Kiai saya itu mengabaikan, tidak masalah misalnya. Tapi saya sebagai santri, mungkin akan melakukan hal yang sama. Seperti apa yang dilakukan rekan-rekan kemarin,” ulasnya menambahkan.

Sebelumnya diberitakan, kericuhan soal ungkapan pidato yang menyebut organisasi terlarang dan sebutan tidak layak terhadap Cabup Muhammad Balya Firjaun Barlaman memicu aksi unras yang dilakukan ratusan kelompok masyarakat yang menamakan dirinya Masyarakat Bela Kiai, Kamis (14/11/2024) kemarin.

Koordinator Aksi Hariyanto saat dikonfirmasi mengatakan, adanya aksi yang dilakukan kelompoknya yang diantaranya juga ada barisan santri.

Mendesak Pansus Pilkada DPRD Jember untuk meminta klarifikasi dari Cabup Paslon 02 Muhammad Fawait, untuk menjelaskan alasan pidatonya yang mengungkapkan dan menyebut soal organisasi terlarang.

Hariyanto, juga mendesak untuk pemanggilan terhadap Aep Ganda Permana yang merupakan salah satu pendukung Paslon 02.

Aep diminta untuk klarifikasi terkait ucapan dan tudingannya soal plesetan sebutan bagi Cawabup Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) menjadi Gus Firaun.

Termasuk juga soal tulisan keterangan foto yang diunggahnya di salah satu grup Whatsapp. Soal keterangan yang menyudutkan Cabub Gus Firjaun karena dianggap tidak menjenguk keponakannya Gus Jaddin Wajad yang sedang menjalani perawatan akibat sakit di rumah sakit. (qom)