Bappenas perkuat kolaborasi dengan BRI dukung swasembada pangan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy ...

Bappenas perkuat kolaborasi dengan BRI dukung swasembada pangan
Dukungan sektor keuangan, termasuk BRI, sangat krusial dalam mendorong produktivitas serta efisiensi sektor pertanian dan pangan

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Rachmat Pambudy menyampaikan bahwa pihaknya bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memperkuat kolaborasi untuk mendukung agenda swasembada pangan 2025-2029.

“Swasembada pangan adalah program unggulan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri dan mengurangi impor. Dukungan sektor keuangan, termasuk BRI, sangat krusial dalam mendorong produktivitas serta efisiensi sektor pertanian dan pangan,” ujarnya saat bertemu dengan Direktur Utama BRI Sunarso, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, BRI memiliki peran strategis dalam menyediakan akses permodalan bagi petani, nelayan, serta pelaku usaha pertanian. Dengan dukungan ini, lanjutnya, Indonesia dapat meningkatkan produksi, memperkuat rantai distribusi, serta mendorong hilirisasi produk pangan.

Pemerintah disebut telah menetapkan beberapa langkah prioritas untuk mencapai swasembada pangan. Salah satunya adalah penguatan sentra produksi dan lumbung pangan untuk memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup dan stabil.

Target produksi padi pada tahun 2024 ditetapkan sebesar 70 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dengan tambahan produksi 20 juta ton GKG hingga 2029.

Riset dan inovasi dalam pemuliaan tanaman turut selalu diperkuat guna meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian.

Di sisi infrastruktur dan teknologi, lanjut Menteri PPN, pemerintah terus mendorong penggunaan alat dan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan efisiensi.

“Saat ini, baru 46,84 persen petani yang memanfaatkan teknologi dalam proses budidaya. Selain itu, pembangunan dan pemanfaatan 65 bendungan yang telah selesai dilakukan akan dioptimalkan untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian,” kata Rachmat.

Efisiensi dalam tata kelola pangan juga menjadi perhatian utama, termasuk dalam penyaluran subsidi pupuk agar lebih tepat sasaran dan berdampak langsung terhadap peningkatan produktivitas.

Pemerintah menargetkan pula pengurangan susut dan sisa pangan 3-5 persen per tahun guna meningkatkan efisiensi rantai pasok dan menekan kerugian yang terjadi dalam distribusi pangan.

Menurut Kepala Bappenas, peran BRI penting dalam memperluas akses pembiayaan bagi petani dan pelaku usaha pangan. Dengan jaringan luas BRI hingga ke pelosok negeri, diharapkan semakin banyak petani yang mendapatkan dukungan finansial untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.

Dengan sinergi antar pemangku kepentingan, pemerintah optimis target swasembada pangan bisa tercapai, sekaligus mewujudkan sektor pertanian yang lebih tangguh, efisien, serta berdaya saing tinggi.

“Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, Indonesia menuju ketahanan pangan yang lebih kuat. Kolaborasi dengan BRI penting untuk menciptakan ekosistem perberasan yang kuat, dari hulu hingga hilir. Dengan kerja sama ini, kita bisa meningkatkan kesejahteraan petani dan memastikan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan,” ucap Kepala Bappenas.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025