Bendungan Rukoh Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan Irigasi 12 Ribu Hektare

Bendungan Rukoh di Aceh sudah selesai dibangun dengan anggaran Rp 1,7 triliun. Diharapkan bisa penuhi kebutuhan irigasi 12 ribu hektare lahan.

Bendungan Rukoh Diharapkan Bisa Penuhi Kebutuhan Irigasi 12 Ribu Hektare

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) menyebut pembangunan Bendungan Rukoh di Aceh sudah selesai. Bendungan ini dibangun dengan anggaran Rp 1,7 triliun melalui dua paket pekerjaan pada 2018 hingga 2024.

Diana menuturkan, mampu menyediakan air baku berkapasitas 900 liter per detik. Dan memenuhi kebutuhan irigasi seluas 12.194 hektare. “Ini untuk mendukung ketahanan pangan,” kata Diana saat meninjau Bendungan Rukoh pada Sabtu, 8 Februari 2025, dikutip dari keterangan resmi.

Menurut Diana, air Bendungan Rukoh memiliki air berlimpah sudah mengairi sawah-sawah melalui Daerah Irigasi (DI) Baro Raya. Dengan adanya Bendungan Rukoh, Diana mengklaim Indeks Pertanaman (IP) juga mengalami peningkatan dari 191 persen menjadi 300 persen. 

“Mudah-mudahan dapat meningkatkan produksi pertanian,” kata Diana.

Selain mampu menyediakan air baku dan mendukung irigasi, Diana menyebut Bendungan Rukoh memiliki fungsi reduksi banjir seluas 51 hektare. Bendungan yang terletak di Kabupaten Pidie ini juga berpotensi mendukung pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan kapasitas 137 megawatt dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,22 megawatt.

Lebih lanjut, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Heru Setiawan mengatakan Bendungan Rukoh memiliki daya tampung 128 juta meter kubik, dengan luas genangan 687 hektare. Paket 1 bendungan ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) yaitu pekerjaan Spillway,  sedangkan paket 2 dilaksanakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Andesmont Sakti.

“Skema pemanfaatan Bendungan Rukoh juga sesuai dengan Asta Cita Pemerintah Indonesia, yaitu dapat memberi manfaat bagi ketahanan pangan, energi, dan air,” kata dia.

Pilihan Editor: