BPS Catat Peningkatan Ekspor Tekstil di Tengah Banyaknya Pabrik yang Tutup

Nilai ekspor tekstil dan produk tekstil pada Januari-Oktober 2024 naik 0, 89% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Secara volume, angkanya juga naik hingga 5, 06% secara tahunan.

BPS Catat Peningkatan Ekspor Tekstil di Tengah Banyaknya Pabrik yang Tutup

Badan Pusat Statistik mendata adanya peningkatan ekspor dan produk tekstil (TPT) pada periode Januari-Oktober 2024. Kenaikan ekspor ini justru terjadi di tengah banyaknya pabrik tekstil yang tutup.

"Untuk ekspor TPT Januari-Oktober 2024 ini nilainya adalah US$ 9,853 miliar dengan volumenya 1,61 juta kilogram per meter (kgm)," kata Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia A Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/11).

Nilai ekspor TPT tersebut naik 0,89% dibandingkan periode yang sama pada 2023. BPS mencatat nilai ekspor TPT pada Januari-Oktober 2023 mencapai 9,76 miliar. Secara volume, ekspor tekstil naik hingga 5,06% secara tahunan dari sebelumnya 1,53 juta kgm.

Nilai ekspor tekstil dan produksnya pada bulan lalu mencapai US$ 1,01 miliar. Angka ini naik 6,27% dibanding bulan lalu yang hanya US$ 951 miliar.

Produk TPT dengan nilai ekspor terbesar yaitu pakaian dan aksesori rajutan senilai US$ 350 juta, lalu diikuti pakaian dan aksesorinya bukan rajutan senilai US$ 331 juta, dan serat stapel buatan mencapai US$ 176 juta.

Untuk volume ekspor TPT pada Oktober 2024 tercatat 174 juta kgm pada Oktober 2024. Angka ini meningkat 17,68% dibanding September 2024 yang tercatat mencapai 148 juta kgm.

Sejumlah Pabrik Tekstil Tutup

Belum lama ini, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex dikabarkan pailit. Perusahaan tidak sendirian, sejak awal tahun ini banyak pabrik tekstil yang bertumbangan. 

Konfederasi Serikat Pekerja Nasional atau KSPN mendata ada tujuh pabrik TPT di Jawa Tengah yang tutup selama Januari-Agustus 2024. Lebih dari 11.340 tenaga kerja di sektor ini terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK per 9 September.

Presiden KSPN Ristadi menyampaikan seluruh pabrik tekstil dan produk tekstil yang tutup berada di Jawa Tengah. Contohnya, pabrik PT Sinar Panca yang tutup pad Agustus lalu dan melakukan PHK ke 340 karyawannya.

"Total pekerja korban PHK akibat penutupan PT Sinar Panca Jaya sekitar 3.000 orang yang dilakukan secara bertahap," kata Ristadi kepada Katadata.co.id pada 3 Oktober 2024.

Berikut daftar pabrik tekstil yang melakukan PHK selama Januari-Agustus 2024, karena tutup:

  1. PT S Dupantex, Jawa Tengah: sekitar 700 orang
  2. PT Alenatex, Jawa Barat: sekitar 700 orang 
  3. PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah: sekitar 500 orang
  4. PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah: sekitar 400 orang
  5. PT Pamor Spinning Mills, Jawa Tengah: sekitar 700 orang
  6. PT Sai Apparel, Jawa Tengah: sekitar 8.000 orang
  7. PT Sinar Panca Jaya, Semarang, Jawa Tengah: 340 orang

Daftar pabrik tekstil yang melakukan PHK selama Januari-Agustus 2024, karena efisiensi: 

  1. PT Bitratex, Semarang: sekitar 400 orang
  2. PT Johartex, Magelang: sekitar 300 orang
  3. PT Pulomas, Bandung: 214 orang
  4. PT Daliatex, Bandung: sekitar 500 orang
  5. PT Delta Merlin 1, Karanganyar: sekitar 200 orang
  6. PT Delta Merlin 2, Karanganyar: sekitar 100 orang
  7. PT Agung Tex, Karanganyar: sekitar 50 orang
  8. PT Samwon, Kota Semarang: 350 orang