BRI Insurance Dorong Peningkatan Ekonomi Pesantren Lewat Cara Ini
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- BRI Insurance kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Salah satunya adalah penyerahan bantuan...
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- BRI Insurance kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Salah satunya adalah penyerahan bantuan untuk Pondok Pesantren Darul Ihsan yang berlokasi di Desa Ciheulangtonggoh, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
“CSR kali ini diluncurkan dengan tujuan untuk memperkuat keberlanjutan usaha dan menciptakan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat, khususnya bagi para santri sebagai generasi bangsa” kata Direktur Keuangan & Operasional BRI Insurance, Sony Harsono, Kamis (14/11/2024).
Adapun program yang diberikan meliputi beberapa inisiatif penting. Pertama, pembangunan kandang sapi dengan standar kelayakannya yang akan digunakan untuk peternakan sebagai salah satu sumber pendapatan pesantren. Selain itu, sebanyak 10 ekor sapi diberikan untuk memulai usaha peternakan ini.
Tidak hanya itu, BRI Insurance juga memberikan pakan konsentrat untuk penggemukan sapi selama lima bulan, yang diharapkan dapat mendukung pengelolaan usaha peternakan hingga nantinya diharapkan berkembang secara berkelanjutan.
Kedua, dalam rangka mendukung kesehatan dan kecerdasan para santri, BRI Insurance menyediakan makanan sehat yang akan diberikan kepada para santri selama empat bulan.
“Program ini bertujuan untuk memastikan santri yang sedang menuntut ilmu dapat tumbuh sehat dalam mengembangkan potensi mereka dengan baik,” ujarnya.
Pemilihan Pondok Pesantren Darul Ihsan, menurut Sony, dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendukung pendidikan dan pemberdayaan ekonomi para santri di Sukabumi.
“Kami ingin agar pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga ilmu usaha. Dengan demikian, para santri tidak hanya pintar dalam agama, tetapi juga mampu menciptakan peluang usaha yang akan membuat mereka mandiri dan mampu membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Sony.
Komisaris Independen BRI Insurance, Benny Imam Syafi’i, menjelaskan, program CSR ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui usaha berkelanjutan.
“Kami ingin memberikan lebih dari sekadar bantuan, kami ingin memberdayakan. Dengan program ini, kami berharap pesantren dan santri tidak hanya bergantung pada sumbangan, tetapi mampu mengelola usaha dan menciptakan lapangan kerja sendiri,” kata Benny.
Program CSR ini juga didukung oleh pemerintah daerah setempat yang siap mengawal pelaksanaan program, serta Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi yang akan memberikan pembinaan teknis dalam pengelolaan peternakan.
Dengan adanya program ini, kata Benny, BRI Insurance berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Pondok Pesantren Darul Ihsan dan masyarakat sekitarnya.
“Ini bukan hanya tentang memberikan bantuan sekali saja, tetapi tentang menciptakan dampak yang terus berlanjut. Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi pesantren dan para santri,” ujar Benny.
Sementara itu, pimpinan pesantren, Budi Setiabudi, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya. Menurutnya, program ini sangat berarti bagi pengembangan dan peningkatan kualitas hidup santri.
“BRI Insurance telah membawa perubahan besar bagi kami. Pembangunan kandang sapi dan pemberian pakan konsentrat adalah langkah konkret untuk memberdayakan pesantren secara ekonomi. Selain itu, program peningkatan gizi untuk santri juga sangat penting, agar mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berkualitas,” ungkap Budi.
Ia berharap, program CSR ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, peningkatan kualitas hidup santri, serta memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar Pondok Pesantren Darul Ihsan.