Cagub Jatim Luluk Soroti Peran Perempuan di Sejarah dan Seni Budaya Indonesia
Cagub Jatim Luluk Soroti Peran Perempuan di Sejarah dan Seni Budaya Indonesia. ????Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah menekankan pentingnya pengakuan terhadap kontribusi perempuan dalam sejarah dan seni budaya Indonesia. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya ) – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah menekankan pentingnya pengakuan terhadap kontribusi perempuan dalam sejarah dan seni budaya Indonesia.
Dalam kunjungannya ke Pameran Transformasi Keris Nusantara di Surabaya kemarin, Luluk menyebut jika peran perempuan sering terabaikan, terutama dalam penciptaan seni keris dan tosan aji.
“Budaya patriarki membuat peran perempuan dalam sejarah kurang tercatat,” kata Luluk, Minggu (17/11/2024).
Ia menyoroti minimnya catatan terkait mpu perempuan, dengan hanya Empu Sombro yang tercatat dalam sejarah keris. Luluk pun bertanya apakah benar tidak ada perempuan lain yang berkontribusi dalam seni keris.
Luluk berharap sejarah bisa direkonstruksi untuk memberi ruang lebih besar bagi pengakuan terhadap tokoh-tokoh perempuan. Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengangkat peran perempuan yang sering terpinggirkan.
“Masa iya kita ini hanya punya Empu Sombro doang dari abad ke abad? Masa tidak ada mpu-mpu lain? Saya yakin mereka pasti ada,” ujarnya.
Selain itu, Luluk menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender dalam berbagai bidang, termasuk budaya. Ia percaya, seni keris dapat menginspirasi masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
“Kita harus melihat kembali dan mengupayakan agar tokoh-tokoh perempuan yang memang sepatutnya dihargai, diakui keberadaannya dalam memperkaya seni, budaya, dan peradaban luhur kita,” tegasnya.
Sebagai calon gubernur, Luluk berjanji untuk menjadikan seni dan budaya sebagai pilar utama pembangunan Jawa Timur, dengan memastikan pengakuan yang lebih besar terhadap perempuan.
“Kesetaraan harus diperjuangkan di semua aspek, termasuk dalam budaya dan sejarah,” tandas Mantan Anggota DPR RI tersebut. [ipl/aje]