Ditjen Bina Adwil tekankan digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan

Plh. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Adwil ...

Ditjen Bina Adwil tekankan digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan

Jakarta (ANTARA) - Plh. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Adwil Kemendagri) Mey Rany Wahida Utami menekankan pentingnya digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan sebagai implementasi pemanfaatan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

“Sesuai arahan Dirjen, digitalisasi dan SPBE harus kita laksanakan," kata Mey dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikannya dalam acara evaluasi dan optimalisasi pengelolaan persuratan dan arsip, serta penguatan publikasi lingkup Ditjen Bina Adwil di Jakarta pada Senin (20/1).

Dia pun memberikan apresiasi terhadap aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) yang mulai digunakan sejak 15 Januari 2024 sebagai salah satu pionir dalam penerapan sistem persuratan elektronik di lingkup Kemendagri.

"Hari ini kita memperingati satu tahun penggunaan SRIKANDI di lingkungan Ditjen Bina Adwil. Saya memberikan apresiasi kepada seluruh Kasubbag TU, konseptor, verifikator, yang hingga saat ini kita sudah bisa menjalani tantangan untuk melakukan sebuah perubahan di bidang persuratan," ujarnya.

Dia lantas berkata,"Selain itu saya juga ingin mengapresiasi tim media yang telah berkontribusi dalam meningkatkan publikasi hingga 200 persen."

Untuk itu, dia menyebut kegiatan tersebut menjadi ajang evaluasi pelaksanaan SRIKANDI selama satu tahun terakhir.

Mulai dari evaluasi adanya kesalahan berulang dalam proses persuratan, kurangnya kesadaran untuk melakukan monitoring secara berkala, perlunya ketelitian dalam verifikasi, penggunaan EYD, serta kesesuaian substansi surat dan penyesuaian format surat baru sesuai Permendagri Nomor 18 Tahun 2024.

“Ditjen Bina Adwil telah dan akan mengambil langkah strategis untuk menghadapi tantangan ini, termasuk mengundang pakar untuk meningkatkan kualitas penulisan persuratan agar lebih baik serta mengajarkan pembuatan konten media yang berkualitas," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum pada Sekretariat Ditjen Bina Adwil Rizza Kamajaya menyoroti peran strategis tim media dalam mendukung transformasi digital di lingkungan Ditjen Bina Adwil.

“Lonjakan pemberitaan hingga 210,75 persen pada tahun 2024 tidak lepas dari usaha konsisten tim media yang mengamplifikasi pemberitaan melalui multi kanal,” ujar dia.

Dia mengatakan acara tersebut juga menjadi bagian dari upaya Ditjen Bina Adwil mendukung program reformasi birokrasi, khususnya dalam membangun Zona Integritas dan komitmen Ditjen Bina Adwil dalam mendukung SPBE dan transformasi digital juga sejalan dengan Astacita Presiden.

“Posisi Adwil sebagai komponen progresif dalam transformasi digital menunjukkan keseriusan dalam memperkuat birokrasi yang adaptif dan inovatif. Dengan keberhasilan ini, kami berharap dapat terus menjadi contoh bagi unit kerja lain di lingkup Kemendagri,” katanya.

Acara tersebut dihadiri pula oleh seluruh perwakilan unit kerja eselon III di Lingkup Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025