PLN Manfaatkan 50 Titik Lahan Tandus untuk Budidaya Tanaman Energi

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama dengan Kementerian Pertanian memanfaatkan lahan tandus untuk menanam tanaman energi di 50 titik seluruh daerah.

PLN Manfaatkan 50 Titik Lahan Tandus untuk Budidaya Tanaman Energi

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama dengan Kementerian Pertanian memanfaatkan lahan tandus untuk menanam tanaman energi di Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Total akan ada 50 titik di berbagai daerah yang akan menjadi lokasi budidaya tanaman energi.

Vice President Strategi dan Pengembangan Bisnis Biomassa EPI, Anita Puspita Sari, mengatakan pihaknya dan Kementerian Pertanian bergotong royong menghijaukan Brebes, dimulai dari Desa Kamal. Kegiatan ini merupakan inisiatif perdana dari program Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SPT2E) untuk Ketahanan Energi dan Pangan.

"Program ini menjadi titik perdana dari total rencana penanaman di 50 lokasi yang tersebar di berbagai daerah. Survey awal telah dilakukan sejak awal tahun, dan Desa Kamal dipilih sebagai lokasi pertama untuk memulai inisiatif ini," ujar Anita dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (21/1).

Anita mengatakan penanaman perdana di Desa Kamal mencakup area seluas 10 hektar, yang terdiri dari tanaman pangan dan energi. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi petani setempat.

Dia mengatakan, kegiatan ini juga dapat mendukung peningkatan ekonomi petani lokal. Selain pangan, tanaman energi juga dapat menjadi alternatif yang memberikan nilai tambah.

"Kami berharap program ini bisa berkembang lebih luas dimasa mendatang, bahkan dapat diterapkan secara mandiri oleh kelompok tani dengan bimbingan Pemerintah Desa," ujarnya.

Pelaksana Harian Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kementan, Haris Syahbuddin, mengatakan Program SPT2E ini dijadwalkan berlangsung sepanjang Januari hingga Februari. Penanaman memanfaatkan musim hujan agar tanaman dapat tumbuh optimal.

"Melalui konsep pertanian terpadu masyarakat bisa memanfaatkan lahan kritis untuk dijadikan tanaman energi guna mendukung keberlanjutan pasokan biomassa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Haris.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Muhammad Furqan, mengatakan Desa Kamal memiliki potensi besar dalam pertanian, seperti jagung yang tidak hanya berfungsi sebagai bahan pangan tetapi juga biomassa untuk energi.

"Kami mendukung penuh program ini karena tanaman seperti gamal dan indigofera yang ditanam di sini memiliki manfaat ganda, yaitu batang kayunya dapat dijual ke PLN, sementara daunnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak," ujar Furqan.