Pembebasan 90 Tahanan Palestina Ricuh, Israel Tembaki Massa yang Berkumpul Pakai Gas Air Mata
90 tahanan Palestina dibebaskan dari penjara Israel saat perjanjian gencatan senjata fase pertama antara Israel dan Hamas mulai berlaku
TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 90 tahanan dibebaskan dari penjara saat perjanjian gencatan senjata fase pertama antara dan Hamas mulai berlaku, pada Senin (20/1/2025).
Puluhan tahanan itu diangkut menggunakan dua bus dari Penjara Militer Ofer, menuju wilayah Kota Beitunia, dekat , di Tepi Barat yang telah di kerumuni penduduk .
Begitu pintu bus dibuka, para perempuan memeluk kerabat mereka yang sempat ditahan .
"Kami datang ke sini untuk menyaksikannya dan merasakan emosinya, sama seperti keluarga para tahanan yang dibebaskan hari ini," kata Amanda Abu Sharkh (23 tahun) dari Kota .
"Semua tahanan yang dibebaskan hari ini terasa seperti keluarga bagi kami. Mereka adalah bagian dari kami, meskipun mereka bukan saudara sedarah," imbuhnya.
Sementara kerumunan orang lainnya meneriakkan yel-yel, melambaikan bendera, dan naik ke atas kendaraan, menyambut kedatangan para warga yang ditahan .
Bushra al-Tawil adalah seorang jurnalis yang termasuk di antara kelompok tahanan pertama yang dibebaskan dalam gencatan senjata.
Mengutip dari Tawil menjelaskan bahwa ia baru mengetahui akan dibebaskan dari narapidana lain setelah menghadiri sidang.
"Para pengacara memberi tahu kami bahwa kesepakatan (gencatan senjata) telah diumumkan dan sedang dalam tahap implementasi," kata Tawil.
"Saya merasa cemas tentang dia. Meskipun masih menjadi tahanan, saya baru saja mendengar kabar baik bahwa dia akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan ini,” tambah Tawil.
Baca juga:
Tentara Israel Tembak Gas Air Mata
Namun di tengah penyambutan para tahanan, tentara justru menembakkan dan bom kejut ke arah kerumunan konvoi.
Gas air mata itu ditembakkan tentara menggunakan pesawat tak berawak ke arah warga yang sedang menunggu di dekat penjara hingga para tahanan dibebaskan.
“Kami melihat setidaknya dua tabung dijatuhkan yang mengarah ke kerumunan dan wartawan yang berkumpul di atas bukit yang menghadap ke Penjara Ofer,” kata Nada Basheer dari CNN International yang merupakan bagian dari tim yang ditempatkan di dekat penjara di kota Beitunia untuk meliput pembebasan.
Seorang juru bicara polisi mengklaim, sebelum menembakkan lantaran kerumunan itu sempat memasang bendera Hamas.