Jangan Khawatir, 5 Kebiasaan Ini Tak Membahayakan Hubungan

Konselor membagikan lima kebiasaan yang mungkin tampak seperti tanda bahaya dalam hubungan tetapi sebenarnya cukup normal, apa saja?

Jangan Khawatir, 5 Kebiasaan Ini Tak Membahayakan Hubungan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang yang kita cintai sering menunjukkan beberapa kebiasaan yang mungkin membuat kita kesal tetapi sebenarnya bukan tanda bahaya. Cara itu mungkin hanya tanda mereka meminta ruang atau menciptakan tempat untuk diri sendiri yang terpisah dari .

Dilansir dari Hindustan Times, terapis dan konselor profesional Jeff Guenther membagikan lima kebiasaan lewat video yang mungkin tampak seperti tanda bahaya dalam hubungan tetapi sebenarnya cukup normal. Ia menjelaskan lima contoh yang mungkin kita menganggap suatu sebagai tanda bahaya tetapi sebenarnya cukup normal dalam hubungan.

Bicara melalui teks, bukan bertatap muka
Sekarang sudah 2025 dan berkirim pesan teks hanyalah bagian dari kehidupan. Beberapa topik yang lebih berat atau canggung terasa lebih aman untuk dimulai dengan kata-kata yang diketik. Jangan biarkan hal itu menggantikan semua dialog langsung jika berkirim pesan teks membantu kita untuk bangkit dan menurutnya dinding digital dapat menciptakan rasa aman yang unik.

Kesulitan tampil sesuai permintaan
Kita adalah manusia, bukan robot yang saling memberi kelonggaran. Terkadang, boleh saja tidak saling terlibat secara langsung karena suasana sedang panas. Sedangkan di beberapa waktu lain tidak adanya minat bisa muncul karena memang kita tidak berminat pada hal tersebut.

Sesekali merasa bosan berada di sekitar 
Keterikatan sering menyebabkan kebosanan. Tetapi hal itu juga dapat menciptakan fondasi yang aman dan stabil meski terkadang kita merasa bosan. Kebosanan dapat menjadi tanda kita merasa nyaman dalam hubungan. Pastikan untuk memberikan ruang bagi spontanitas di mana pun kita bisa.

Butuh atau ingin jadwal tidur atau ruang tidur yang berbeda
Percaya atau tidak, ruang tidur yang terpisah sebenarnya dapat membantu beberapa pasangan menjadi lebih bahagia saat terjaga. Jujur saja, berkompromi dalam hal preferensi tidur itu menyebalkan. Cobalah tidur sendiri selama beberapa hari dan katakan kita tidak merasakan kebahagiaan total.

Tidak menjadi sumber utama setiap emosi masing-masing
Mungkin kita lebih suka membicarakan keuangan dengan teman yang cerdas daripada yang tidak bisa membuat keputusan keuangan yang baik atau berbagi masalah keluarga dengan saudara kandung yang juga menjadi saksi utama trauma keluarga. Membicarakan kebutuhan emosional adalah hal yang sehat dengan bantuan lingkungan sekitar.