Pemkot Kediri intensifkan vaksinasi cegah PMK
Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengintensifkan pemberian vaksinasi untuk ternak warga, sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di kota tersebut.Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Ketahanan Pangan ...
Kota Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengintensifkan pemberian vaksinasi untuk ternak warga, sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di kota tersebut.
Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri drh Pujiono mengatakan pemerintah kota sudah membuat jadwal untuk pemberian vaksin ke ternak warga.
"Kami dapat jatah vaksin 300 dosis dan kami laksanakan hari ini dan beberapa hari ke depan terutama kelurahan yang meminta duluan kami dahulukan," katanya di Kediri, Senin.
Ia menjelaskan kasus PMK di Kota Kediri hingga 18 Januari 2025 mencapai 55 kasus. Mayoritas yang terkena adalah ternak sapi. Dari jumlah itu, terdapat satu ekor yang mati.Baca juga:
"Ada satu ekor yang mati, itu Desember 2024. Jadi, itu di kasus awal. Laporan terlambat," kata dia.
Ia menjelaskan, ternak yang terkena PMK dan mati bukan semata karena virus. Ternak itu tidak mau makan, tidak bisa berdiri. Padahal, jika ditangani dari awal besar kemungkinan ternak masih kuat.
Dirinya menjelaskan, di Kediri kasus PMK ini harus lebih diwaspadai, sebab PMK ini menyerang tubuh ternak sampai kuku. Di tahap awal, biasanya menyerangnya sedikit, namun jika tidak segera diobati lukanya bisa parah bahkan kuku ternak bisa copot.
"Kasus agak lebih diwaspadai, karena menyerangnya sampai kuku. Jika lukanya parah bisa copot, tidak bisa berdiri. Itu yang jadi faktor perawatannya makin sulit," kata dia.
Dirinya menambahkan, populasi ternak sapi di Kota Kediri hingga sekitar 3.000 ekor. Namun, adanya PMK juga harus diperhatikan.
Ia menambahkan, dimungkinkan kasus ini menjadi wabah terus. Selama 26 tahun sebelum 2022 di Indonesia bebas PMK dan kemudian terjadi PMK pada 2022 di Jatim hingga kemudian mewabah ke seluruh Indonesia.
Di Kediri, kata dia, pada 2023 itu bebas kasus PMK. Tidak ada laporan selama hampir satu tahun hingga kemudian 20 Desember 2024.
"Potensinya seperti ini kemungkinan jadi pandemi, wabah terus karena belum bebas. Untuk itu, sekarang ada vaksinasi. Ada juga vaksin yang berbayar itu bisa beli sendiri. Ada juga bantuan dari pemerintah, gratis tidak ada biaya operasional. Untuk itu, demi pencegahannya masyarakat yang sapinya sehat diharapkan lapor," kata dia.
Sementara itu, salah seorang peternak yang sapinya divaksin mengaku lega. Kendati sapinya sehat, ia juga ingin agar ternaknya bisa kebal dari PMK.
"Senang ternaknya divaksin. Kalau di daerah sini tidak ada sapi yang terkena PMK," kata salah seorang peternak, Sudarmianto, warga Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Ia pun juga selalu menjaga kebersihan kandang ternak miliknya dengan rutin membersihkan serta diberi disinfektan. Ia menyemprot kandangnya dengan cairan pembersih, sehingga aman dari PMK dan hewan kecil lainnya seperti lalat.