Unigoro Dukung Gerakan Panen Air Hujan
SuaraBojonegoro.com — Universitas Bojonegoro (Unigoro) mendukung program gerakan panen air hujan yang diinisiasi The post Unigoro Dukung Gerakan Panen Air Hujan appeared first on SuaraBojonegoro.com.
— Universitas Bojonegoro (Unigoro) mendukung program gerakan panen air hujan yang diinisiasi oleh Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro terpilih, Setyo Wahono — Nurul Azizah. Ada dua toren yang dilengkapi dengan alat filtrasi untuk menampung air hujan di lingkungan kampus.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., menerangkan, air hujan yang telah difiltrasi dipanen ke dalam toren. Alat filtrasi tersebut merupakan karya dari dosen-dosen Unigoro dengan bahan yang murah dan, mudah didapatkan, serta mudah diduplikasi oleh berbagai pihak. “Cara kerjanya juga sederhana. Pertama-tama, air hujan yang berasal dari saluran talang dialirkan menuju pipa dan langsung masuk melewati filter atau saringan. Lapisan filter pertama berbahan spons yang berfungsi menyaring partikel kotoran. Sedangkan lapisan filter kedua berbahan bio keramik untuk menyaring zat-zat kimia. Air yang sudah difiltrasi langsung masuk ke dalam toren,” terangnya, Senin (20/1/25).
Peralatan filtrasi air untuk gerakan panen air hujan telah lolos uji. Air hujan yang difiltrasi juga sudah diuji di laboratorium. Hasilnya memenuhi standar air bersih sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 32 tahun 2017.
Laily menjelaskan, dua toren air hujan di Unigoro menggunakan alat filtrasi yang sama, namun cara kerjanya berbeda. Toren di sisi timur, air hujan dari talang langsung mengalir ke pipa filtrasi. Sehingga airnya bisa langsung digunakan. Sedangkan cara kerja toren di sisi barat, air dari talang dialirkan dulu sampai bawah pipa. Saat hujannya deras, air akan semakin naik ke atas permukaan. Lapisan filter spons berada di bawah, sedangkan lapisan bio keramik di atas. “Jadi pakai konsep gaya grafitasi. Tujuan toren di sisi barat membantu mengendapkan partikel dengan memanfaatkan gaya gravitasi,” jelas dosen prodi ilmu lingkungan Unigoro.
Air hujan yang telah dipanen akan dimanfaatkan untuk kebutuhan operasional di kampus Unigoro. Seperti flushing kamar mandi, menyiram tanaman, dan wudhu. (din/lis)