Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Siklus Menstruasi Tak Teratur?

Menghitung masa subur wanita identik dengan siklus menstruasi. Bagaimana jika siklusnya tidak teratur?

Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Wanita dengan Siklus Menstruasi Tak Teratur?

TEMPO.CO, Jakarta - Menentukan untuk wanita dengan siklus menstruasi tidak teratur dapat menjadi tantangan. Siklus menstruasi yang tidak teratur berarti waktu antara satu menstruasi ke menstruasi berikutnya tidak konsisten, sering kali bervariasi lebih dari 7 hari setiap bulannya. Namun, dengan memahami beberapa metode dan tanda alami tubuh, wanita tetap dapat menghitung atau memperkirakan masa suburnya.

Dikutip dari , bagi wanita yang sedang merencanakan , menghitung masa subur menjadi hal yang penting. Pada masa subur, peluang kehamilan lebih besar. Selama siklus haid terdapat hari-hari tertentu di mana wanita berada dalam kondisi paling subur.

Masa subur untuk menstruasi yang tidak teratur

Masa subur wanita yang menstruasinya tidak teratur sedikit lebih sulit diprediksi, tetapi menurut Dokter Richard Paulson dari USC Fertility di Los Angeles, California, wanita biasanya berovulasi 14 hari sebelum dimulainya periode berikutnya. Jadi jika siklusnya adalah 35 hari, kemungkinan besar berovulasi pada hari ke-21 sejak awal menstruasi terakhir.

Banyak aplikasi menstruasi menawarkan kalender dan pengingat untuk perencanaan kehamilan yang mudah, yang dapat membantu karena bulan yang berbeda memiliki jumlah hari yang berbeda dan mungkin sulit untuk dilacak. Memvisualisasikan siklus dengan aplikasi kalender akan membantu menentukan siklus, terutama jika tidak teratur. 

Metode lain untuk melacak ovulasi jika menstruasi tidak konsisten adalah pemantauan lendir serviks dan suhu tubuh basal. Menurut ACOG, jumlah keputihan yang dialami meningkat tepat sebelum ovulasi dan menjadi tipis dan licin. Mengenali perubahan tersebut dapat menjadi indikator bahwa seorang wanita berada dalam masa subur.

Suhu tubuh basal adalah suhu saat beristirahat, dan menurut ACOG, suhu tersebut sedikit meningkat selama ovulasi. Jika ingin merencanakan kehamilan, ini mungkin bukan cara yang paling efektif karena suhu hanya berubah setelah berovulasi. 

Ada cara lain untuk mengetahui masa subur, yakni meminta pemeriksaan darah dari dokter untuk menentukan kesuburan secara keseluruhan. Pemeriksaan ini dapat mengukur tingkat hormon anti-mullerian dalam darah. 

Selain itu, pemeriksaan darah juga dapat mengukur kadar hormon lain yang relevan untuk menunjukkan apakah ada kemungkikan sindrom ovarium polikistik atau PCOS atau gangguan tiroid yang dapat memengaruhi kemampuan hamil. 

Memang tidak ada satu ukuran yang cocok untuk mengetahui masa subur semua wanita, tetapi mengetahui dasar-dasarnya bisa jadi cara yang bagus untuk memulai . 

Pilihan Editor: