Kondisi Perut Terikat, Ibu dan Anak Pengidap ODGJ di Tulungagung Dievakuasi

Kondisi Perut Terikat, Ibu dan Anak Pengidap ODGJ di Tulungagung Dievakuasi. ????Dinas Kesehatan Tulungagung melakukan evakuasi terhadap ibu dan anak ODGJ yang terlantar di area pertokoan Jl Teuku Umar, Kelurahan Kutoanyar. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Kondisi Perut Terikat, Ibu dan Anak Pengidap ODGJ di Tulungagung Dievakuasi

Tulungagung (beritajatim.com) – Dinas Kesehatan Tulungagung melakukan evakuasi terhadap ibu dan anak ODGJ yang terlantar di area pertokoan Jl Teuku Umar, Kelurahan Kutoanyar. Saat dievakuasi, anak dalam kondisi terikat pada bagian perutnya.

Ibu sengat mengikat anaknya dengan kain agar tidak hilang. Pasangan ibu dan anak ini dibawa ke tempat penampungan sementara.

Sub Koordinator Kesehatan Jiwa Dinkes Tulungagung, Heru Santoso mengatakan, dua ODGJ yang dievakuasi berinisal RM (51) dan AR (14) mereka merupakan warga Desa Picisan, Kecamatan Sendang.

Keduanya sudah tiga kali dirujuk ke RSJ Lawang untuk pengobatan. Namun, pada 28 November 2024 lalu, sudah dipulangkan ke desanya. “Setelah sampai di rumah, mereka mendapatkan pendampingan dari bidan dan perawat desa. Tapi beberapa hari kemudian mereka kabur ke luar desa,” ujarnya, Senin (20/1/2025).

Dari hasil pemeriksaan sang ibu diketahui mengidap skizofrenia sedangkan anak mengalami retridiasi mental. Ganguan skizofrenia yang dialami RM muncul ketika dia ditinggalkan suaminya usai melahirkan anak. Hal itu membuat RM depresi hingga saat ini. “Awalnya RM punya suami, terus ketika melahirkan anak, suaminya melarikan diri,” tuturnya.

Dinkes Tulungagung memutuskan untuk membawanya ke Shelter Dinsos Tulungagung. Kemudian, mereka akan dirujuk kembali ke RSJ Lawang. Mereka masih akan membahas strategi penanganan pasangan ibu dan anak ini.

Pihak Pemkab sendiri belum memiliki shelter untuk menampung ODGJ yang sudah tidak memiliki keluarga lagi. “Ini kami bawa dulu ke shelter. Rencananya, Jumat (24/1/2025) akan dibawa ke RSJ Lawang untuk pengobatan kembali,” pungkasnya. [nm/kun]