Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Kembali Ditunda

Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Kembali Ditunda. ????Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto ditunda hingga 3 Februari 2025. Kendala kesiapan fasilitas menjadi alasan utama penundaan -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Program Makan Bergizi Gratis di Kota Mojokerto Kembali Ditunda

Mojokerto (beritajatim.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mojokerto kembali mengalami penundaan. Semula dijadwalkan pada 13 dan 20 Januari 2025, program ini kini ditunda hingga 3 Februari 2025.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, menyatakan bahwa masih terdapat berbagai kendala teknis di lapangan yang menyebabkan penundaan tersebut.

“Hasil evaluasi sejak 6 Januari 2025 menunjukkan bahwa pelaksanaan di 140 titik di Kota Mojokerto belum optimal dan diperkirakan baru bisa digelar pada tanggal 3 Februari 2025,” ungkapnya saat meninjau dapur umum Sekar Catering di Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Senin (20/1/2025).

Ruby menjelaskan bahwa masih banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum uji coba program MBG di Kota Mojokerto dapat dilaksanakan. Salah satu kendala utama adalah kesiapan peralatan makan yang harus memenuhi standar Badan Gizi Nasional (BGN).

“Faktor penundaannya karena kesiapan tempat makanan atau ompreng belum siap, sehingga solusinya adalah menggunakan wadah berbahan plastik sebagai pengganti tempat makan stainless sesuai standar yang dikeluarkan BGN. Kami optimistis pelaksanaan program ini dapat berjalan sesuai rencana,” jelasnya.

Selain itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, dr. Farida Mariana, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap dapur umum penyedia makanan MBG. Menurutnya, secara umum, Sekar Catering telah memenuhi standar, namun masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki.

“Secara umum sudah baik, hanya ada beberapa catatan. Misalnya, plastik tirai penutup pintu ruangan produksi perlu lebih baik lagi. Dalam pelaksanaannya, kita juga ikut dalam pengawasan kesehatan lingkungan termasuk memastikan menu gizi tetap sesuai standar,” ujarnya.

Program MBG di Kota Mojokerto akan berlangsung selama tiga bulan dalam tahap pertama dan menyasar 2.896 siswa dari sembilan lembaga pendidikan, mulai dari TK hingga SMA serta pondok pesantren. Berikut daftar lembaga pendidikan yang menerima manfaat MBG:

TK Karya Bakti: 60 siswa

SD Negeri Wates 6: 170 siswa

SD Negeri Wates 5: 17 siswa

SD Negeri Wates 4: 160 siswa

SD Negeri Wates 3: 168 siswa

SD Negeri Wates 1: 166 siswa

PTT Darul Quran Mojokerto: 105 santri

SMAN 2 Mojokerto: 1.293 siswa

Dengan penundaan ini, pemerintah daerah memastikan bahwa seluruh aspek pelaksanaan, mulai dari fasilitas, peralatan, hingga standar gizi, dapat terpenuhi demi kelancaran dan keberhasilan program MBG di Kota Mojokerto. [tin/suf]