Beasiswa LPPD Pemprov Jatim lahirkan tiga doktor pertama dari pondok pesantren
Beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur melahirkan tiga doktor pertama dari kalangan pondok pesantren, yakni Agus Supriyadi, Ainur Rofiq Sofa, dan Samsul Arifin.Gubernur Jawa ...
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Beasiswa Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur melahirkan tiga doktor pertama dari kalangan pondok pesantren, yakni Agus Supriyadi, Ainur Rofiq Sofa, dan Samsul Arifin.Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa hadir dalam ujian terbuka disertasi promosi tiga doktor penerima beasiswa LPPD Pemprov Jatim di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Kabupaten Jember, Senin."Saya bangga dan menyambut optimisme lahirnya para doktor dari penerima beasiswa LPPD Pemprov Jatim akan semakin menguatkan kualitas SDM Jatim khususnya di kalangan pesantren menyongsong Indonesia Emas 2045," kata Khofifah.Menurut dia program beasiswa S3 itu adalah program inisiasi Pemprov Jatim di periode lima tahun kemarin karena saat Gubernur Imam Utomo dan Soekarwo sudah mulai pemberian beasiswa S, kemudian pihaknya melanjutkan pemberian beasiswa S2 dan S3."Hari ini saya hadir langsung karena pecah telur untuk program S3 dan langsung ada tiga orang yang mendapatkan kesempatan diuji oleh promotor dan co-promotor dari UIN KHAS Jember," tuturnya.Dalam ujian terbuka itu, Agus Supriyadi mengangkat disertasi terkait pembentukan karakter rahmatan lil alamin melalui pembelajaran fiqih pada perguruan tinggi khas pesantren.Sedangkan Ainur Rofiq Sofa mengangkat disertasi terkait pembelajaran kitab Mahfudzot untuk membina akhlak mahasiswa di Universitas Islam Zainul Hasan Genggong.Dan terakhir Samsul Arifin mengangkat disertasi terkait transformatif kiai dalam mengembangkan budaya organisasi pondok pesantren."Semoga telaah yang dilakukan para penerima beasiswa LPPD Pemprov Jatim dalam disertasinya bisa menghasilkan novelty atau kebaruan yang akan bisa memberikan nilai tambah pada peningkatan kualitas pembelajaran di lingkungan pesantren Jatim," katanya.Khofifah berharap bahwa kualitas SDM yang terus meningkat terutama yang berbasis pesantren itu akan terus menguatkan peran pesantren dalam menjaga NKRI, peran pesantren dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.Ia menjelaskan lahirnya generasi berkualitas juga akan turut menjadi penguat terwujudnya Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara karena untuk mewujudkan itu tentu harus digawangi oleh SDM-SDM berkualitas."Di Jawa Timur jumlah pesantrennya terbesar di Indonesia yakni sejumlah 6.800 pesantren," ujarnya.