Bondowoso Tetap Buka Pasar Hewan saat Wabah PMK, Pj Bupati: Kita Lihat Tren Dulu

Bondowoso Tetap Buka Pasar Hewan saat Wabah PMK, Pj Bupati: Kita Lihat Tren Dulu. ????Kabupaten Bondowoso memilih untuk tetap membuka pasar hewan di saat merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tahun 2025 ini. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Bondowoso Tetap Buka Pasar Hewan saat Wabah PMK, Pj Bupati: Kita Lihat Tren Dulu

Bondowoso (beritajatim.com) – Kabupaten Bondowoso memilih untuk tetap membuka pasar hewan di saat merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tahun 2025 ini. Pj Bupati Muhammad Hadi Wawan Guntoro mengaku perlu melihat tren terlebih dahulu.

Ia menyebut belum ada rekomendasi untuk menutup pasar hewan di Kabupaten Bondowoso. Padahal, sebagian sapi yang terjangkit PMK adalah sapi yang berasal dari luar Bondowoso.

Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan Bondowoso, drh Cendy Herdiawan menyatakan, sebagian sapi yang terjangkit PMK saat ini adalah sapi yang berasal dari luar Bondowoso.

“Rata-rata kasus PMK sapi dari luar. Lalu lintas ternak jadi kunci. Semua penyakit salah satu faktornya adalah lalu lintas ternak,” katanya kepada BeritaJatim.com, Senin (20/1/2025).

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bondowoso bersama dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso berjanji akan rutin men-disinfeksi.

Upaya tersebut akan dilakukan sebelum dan setelah masa transaksi jual beli di Pasar Hewan Kademangan yang buka setiap hari Selasa saban pekannya.

Pj Bupati Bondowoso Muhamad Hadi Wawan Guntoro mengaku sudah rapat membahas perihal pasar hewan Kademangan. Perihal utama yang dibahas adalah potensi penutupan sementara pasar hewan itu.

“Kita melihat trennya dulu. Memang ada penambahan (kasus PMK), tapi sudah ada yang sembuh,” dalih Pj Bupati.

Dia menilai belum ada rencana menutup pasar hewan. Walaupun beberapa daerah telah mengeluarkan kebijakan untuk menutup pasar hewan.

“Berdasarkan rekomendasi dari teman-teman (Disnakan) belum diperlukan penutupan pasar hewan,” ungkapnya.

Ia telah merekomendasikan supaya persoalan ini ditangani secara lintas sektoral, sehingga tidak hanya menjadi kewajiban Disnakan Bondowoso saja.

“Kemarin sebenarnya sudah saya rekomendasikan, lintas OPD ya. Jika perlu sekiranya ada penyekatan atau segala macam. Itu juga sudah menjadi opsi sebenarnya,” akunya. (awi/ted)