Kemendukbangga sambungkan TikTok ke "super apps" untuk layani remaja
Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyambungkan media sosial termasuk TikTok ke ...
ini untuk Indonesia, untuk generasi emas Indonesia ke depan
Kota Bandung (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menyambungkan media sosial termasuk TikTok ke dalam aplikasi super atau super apps yang menjadi salah satu program hasil cepat (quick wins) untuk memberikan pelayanan hingga sosialisasi kepada remaja.
"Kita ini teknologinya sudah luar biasa, transformasinya cepat. Pelayanan kepada masyarakat juga mesti cepat dengan cara-cara yang baru, termasuk kalau sosialisasi tidak harus ketemu, kita bikin dan sampaikan melalui media sosial, melalui TikTok berbasis akal imitasi (AI), dan nanti ada avatarnya," kata Mendukbangga/Kepala BKKBN usai menutup retreat Kemendukbangga/BKKBN di Bandung, Jawa Barat, Minggu.
Ia menjelaskan salah satu fenomena yang dialami oleh para remaja, termasuk generasi Z dan milenial yang saat ini dimanjakan dengan teknologi, sehingga kecanduan media sosial perlu diatasi dengan memberikan mereka edukasi melalui platform tersebut.
"Hari ini, teman-teman remaja, zilenial dan milenial itu dimanjakan oleh dunia teknologi, tetapi tentu harapan dari kementerian kita, kita tidak anti teknologi, kita dukung karena memang dunianya berbeda, tetapi kita mesti juga atur, dengan memberikan program yang menjadi pembanding, dan menjadi salah satu pilihan," ujar dia.
Menurutnya, super apps tersebut merupakan bagian dari warna baru untuk memberikan pelayanan seputar kependudukan dan pembangunan keluarga, khususnya untuk kaum remaja, misalnya pembelajaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan persiapan calon pengantin. Selain itu, juga edukasi dan sosialisasi kepada pasangan usia subur.
"Atau mungkin dari yang remaja dan sudah menikah, sudah jadi pengantin, sudah berumah tangga, di situ ada pelayanan tentang pasangan usia subur, apa yang dikerjakan ketika hamil, apa yang dikerjakan ketika kita punya anak, balita, dan lain sebagainya," paparnya.
Baca juga:
Baca juga:
Ia juga menegaskan, pelayanan berbasis digital tersebut akan mempermudah masyarakat sekaligus memberikan pengetahuan tentang cara-cara menangani stunting hingga pendidikan keluarga yang di setiap wilayah tentu akan berbeda.
"Nanti cara-caranya akan kita bedakan. Cara-cara Jakarta, cara-cara Papua, cara-cara NTT, menyesuaikan karena kulturnya berbeda-beda, tetapi semangatnya tetap sama, bahwa ini untuk Indonesia, untuk generasi emas Indonesia ke depan," tuturnya.
Lima quick wins yang ditetapkan oleh Kemendukbangga/BKKBN untuk tahun 2025, pertama yakni Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting); kedua, taman asuh anak melalui penyediaan tempat penitipan anak atau daycare unggulan; ketiga, Gerakan ayah teladan (Gate).
Program keempat, yakni aplikasi super berbasis akal imitasi (AI) yang melayani konsultasi keluarga; sedangkan kelima, yakni lanjut usia (lansia) berdaya, yang menyediakan layanan berbasis komunitas untuk para lansia yang tidak mendapatkan perawatan oleh anaknya.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025