DPRD Surabaya imbau kolaborasi erat saat pelaksanaan MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mendorong kolaborasi antarpemangku kepentingan saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul adanya tragedi keracunan di Sukoharjo, Jawa Tengah."Karena ini ...

DPRD Surabaya imbau kolaborasi erat saat pelaksanaan MBG

Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mendorong kolaborasi antarpemangku kepentingan saat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul adanya tragedi keracunan di Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Karena ini program pertama secara nasional, peristiwa di Sukoharjo tersebut tidak terjadi di Surabaya. Apalagi, program ini merupakan program pembangunan SDM jangka panjang," ujarnya saat dihubungi di Surabaya, Minggu.

Thoni, sapaan Arif Fathoni, memandang penting kolaborasi intensif antarpemangku kepentingan dalam pelaksanaan program MBG seperti satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bertugas di Surabaya, Pemkot Surabaya, DPRD Kota Surabaya, dan instansi lain yang ditunjuk guna memastikan MBG yang diberikan kepada siswa higienis.

"Jadikan peristiwa di Sukoharjo sebagai bahan evaluasi yang komprehensif sebagai bahan kehati-hatian. Saya meminta pola pengawasan terhadap higienitas MBG perlu ditingkatkan. Selama program tersebut berjalan di Surabaya, alhamdulillah berlangsung tanpa keluhan," tuturnya.

Ia juga mendorong Dinas Kesehatan Kota Surabaya supaya ikut berperan aktif terhadap program MBG.

"Sejak awal saya mendorong Dinas Kesehatan Kota Surabaya supaya berpartisipasi aktif. Karena dinas kesehatan ini yang bisa menilai kandungan gizi variabel makanan yang diberikan dalam program MBG, termasuk higienisnya," kata dia.

Menurut Thoni, selain pola masak yang tepat, cara penyajian juga penting untuk menjamin menu MBG higienis.

"Kalaupun proses masaknya sudah bagus, penyajiannya tidak higienis, akan berpotensi menimbulkan peristiwa yang tidak diinginkan," tuturnya.

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa pemangku kepentingan harus mempunyai tanggung jawab yang sama untuk menyukseskan program MBG ini demi kepentingan bangsa pada masa mendatang.

Sebelumnya, sebanyak 40 siswa SD Negeri Dukuh 03 Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah mengalami mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu MBG pada tanggal 16 Januari 2025.

Mereka diduga keracunan akibat makan ayam marinasi dalam menu MBG tersebut. Menu ayam marinasi kemudian langsung diganti dengan telur setelah kejadian dugaan keracunan tersebut.