Khofifah kagumi keberlanjutan tenun ikat Parengan Lamongan

Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan kekagumannya terhadap keberlanjutan industri tenun ikat Parengan di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan yang tetap eksis di tengah ...

Khofifah kagumi keberlanjutan tenun ikat Parengan Lamongan

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi dan kekagumannya terhadap keberlanjutan industri tenun ikat Parengan di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan yang tetap eksis di tengah berbagai tantangan ekonomi."Ini sudah sampai generasi ketiga. Mereka bukan hanya mempertahankan warisan leluhur, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman," kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Minggu.Pesanan yang datang dari berbagai daerah hingga luar negeri menunjukkan bahwa kualitas tenun ikat Parengan sudah diakui secara luas.Ia mengapresiasi bagaimana para perajin tetap mempertahankan teknik klasik sambil mengadaptasi motif-motif baru yang sesuai dengan selera pasar saat ini.Keberlanjutan industri ini, menurutnya, merupakan bukti bahwa ekonomi kreatif berbasis budaya memiliki daya tahan dan potensi besar untuk berkembang.Selain meninjau langsung proses produksi, Khofifah juga berbincang dengan sejumlah pelaku usaha dan perajin tenun di desa tersebut.Ia menyatakan bahwa sektor kerajinan seperti tenun ikat Parengan berperan penting dalam menggerakkan perekonomian daerah.Oleh karena itu, pemerintah akan terus memberikan dukungan agar industri ini semakin berkembang dan memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar nasional maupun global."Pemerintah akan berupaya membantu dalam hal akses pemasaran, pelatihan sumber daya manusia, serta kemudahan permodalan. Harapan kita industri tenun ikat Parengan bisa menjadi ikon kebanggaan Jawa Timur yang semakin dikenal dunia," tambahnya.Sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi ekonomi kreatifnya,sejak tahun 2022, Desa Parengan telah menyandang predikat sebagai Desa Devisa, sebuah program yang diinisiasi oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).Program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan ekspor dengan memberikan pendampingan, akses ke pasar internasional, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.Status sebagai Desa Devisa membuktikan bahwa produk tenun ikat Parengan tidak hanya memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, tetapi juga berdaya saing di pasar global.Selain itu, Khofifah menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mempertahankan industri tenun ikat agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman.Menurutnya, inovasi dan digitalisasi pemasaran menjadi kunci agar produk-produk lokal seperti tenun ikat Parengan semakin dikenal luas.Ia mendorong para pelaku usaha untuk memanfaatkan platform digital dan media sosial sebagai sarana promosi serta memperluas jangkauan pasar."Kita harus memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan produk unggulan daerah ke pasar global. Saya ingin melihat lebih banyak tenun ikat Parengan hadir di berbagai platform e-commerce dan dijual ke berbagai negara. Ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga cara kita melestarikan budaya bangsa," ujar Khofifah.Khofifah menegaskan komitmennya untuk mendorong penguatan sektor ekonomi kreatif sebagai bagian dari program pembangunan di Jawa Timur.