BPIPI Sukses Gelar Workshop Kerajinan Kulit di Sidoarjo
BPIPI Sukses Gelar Workshop Kerajinan Kulit di Sidoarjo. ????Surabaya (beritajatim.com) – Di tengah lesunya perdagangan produk kulit seperti tas hingga sepatu kulit karena gempuran produk impor yang jauh lebih murah, Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) tetap konsisten membangkitkan sentra kulit di Sidoarjo. Salah satu upaya yang dilakukan dengan turut ambil bagian dalam Tanggulangin Fair 2025 hingga BPIPI membekali masyarakat dengan keterampilan baru [...] -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Surabaya (beritajatim.com) – Di tengah lesunya perdagangan produk kulit seperti tas hingga sepatu kulit karena gempuran produk impor yang jauh lebih murah, Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) tetap konsisten membangkitkan sentra kulit di Sidoarjo.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan turut ambil bagian dalam Tanggulangin Fair 2025 hingga BPIPI membekali masyarakat dengan keterampilan baru dalam pembuatan produk kulit.
Dalam pameran yang mengangkat tema “Sidoarjo Hebat, Baik dan Bermartabat” untuk memperingati HUT Kabupaten Sidoarjo ke-166 ini di gelar dua hari itu, BPIPI menyelenggarakan berbagai kegiatan menarik, seperti workshop pembuatan produk kulit, workshop perbaikan sol sepatu, dan temu bisnis shoe laundry. Semua kegiatan ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya.
Kepala BPIPI Syukur Idayati mengatakan bahwa Tanggulangin Fair memiliki tujuan untuk mengangkat produk-produk unggulan Sidoarjo khususnya Tanggulangin, mulai dari kerajinan kulit seperti tas dan sepatu, hingga batik dan makanan minuman.
“BPIPI sebagai Unit Pelaksana Teknis dibawah Direktorat Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian yang berlokasi di Komplek Pasar Wisata, Wates Kedensari Tanggulangin Sidoarjo memiliki tugas dan fungsi melaksanakan pemberdayaan industri kecil dan menengah di bidang persepatuan untuk meningkatkan daya saing nasional,” ujar Syukur Idayati, Sidoarjo, Sabtu (18/1/2025).
Dalam melaksanakannya, BPIPI berkolaborasi dengan Tukang Sol Sepatu dan industri perawatan sepatu (shoe laundry) yang merupakan bagian dari ekosistem industri alas kaki. Kolaborasi ini dilakukan untuk menjalin kemitraan dan mempromosikan pelaku industri alas kaki.
“Sebanyak total 40 peserta mengikuti Workshop dan Temu Bisnis Shoe Laundry. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat umum maupun yang ingin mengembangkan bisnisnya dalam industri alas kaki dan produk kulit, khususnya generasi muda di Sidoarjo, Tanggulangin, dan sekitarnya untuk mendukung pertumbuhan industri ini,” terangnya.
Di Tanggulangin Fair, BPIPI juga akan menghadirkan 4 mitra tenant dari Tukang Sol Sepatu & Shoe Laundry.
“Pengunjung berkesempatan mendapatkan Layanan Gratis Cuci atau Repair Sepatu dengan syarat datang ke acara dan menunjukkan pembelanjaan di tenant Tanggulangin Fair atau membuat foto promosi di media sosial,” ujar Syukur Idayati.
Instruktur workshop, Galih Seto Prabowo mengatakan, untuk membuat kerajinan dari kulit, yang harus diperhatikan adalah kerapian. “Karena kerajinan tangan atau handmade, maka harus rajin dan rapi. Ada sentuhan tangan yang menjadikan nilai seni. Kalau tidak hati-hati, meleset sedikit produk yang dihasilkan jadi jelek,” ungkap Galih Seto Prabowo.
Untuk itu, yang diajarkan kali ini adalah produk yang pembuatannya mudah tetapi laku keras jika dijual, yaitu dompet STNK.
“Walaupun ini termasuk keahlian dasar, tetapi sudah bisa dijual. Karena tujuan kami di sini agar masyarakat tertarik mengembangkan industri kulit. Makanya kami mencari produk yang mudah tetapi menarik dan dibutuhkan pasar,” katanya.
Salah satu peserta dari Mojokerto, Susilo, mengaku sengaja datang ke BPIPI untuk membesarkan bisnis sepatu yang dimilikinya di Mojokerto.
“Dan ternyata tak hanya sepatu saja yang bisa kami buat dari kulit. Tetapi juga dompet STNK dan produk lainnya,” ungkap Susilo.
Sementara itu Tukang perbaikan sol sepatu, Agus Hariono asal Tulangan yang berpartisipasi di stand BPIPI dalam kegiatan Tanggulangin Fair mengaku dua tahun yang lalu mengikuti pelatihan perbaikan sol sepatu di BPIPI.
“Ternyata setelah ikut pelatihan, jahitan dan sol sepatu yang saya kerjakan bisa lebih cepat dan rapi,” tandasnya.[rea]