Mayat Pria Ditemukan di Hutan Jombang, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Mayat Pria Ditemukan di Hutan Jombang, Polisi Selidiki Penyebab Kematian. ????Seorang pencari jamur menemukan mayat pria tanpa identitas di hutan Jombang. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian dan menunggu hasil otopsi untuk mengungkap misteri ini -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Mayat Pria Ditemukan di Hutan Jombang, Polisi Selidiki Penyebab Kematian

Jombang (beritajatim.com) – Seorang pencari jamur menemukan mayat pria tanpa identitas di tengah hutan Petak 102 L RPH Tanjung, BKPH Ploso Timur, Dusun Randualas, Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Minggu (19/1/2025) siang.

Jasad tersebut ditemukan dalam posisi tertelungkup dan mengenakan jaket (hoodie) hitam serta celana pendek. Tidak ditemukan identitas apa pun di tubuh korban. Diperkirakan, pria tersebut berusia antara 25 hingga 27 tahun. Dari pemeriksaan awal, terdapat luka di bagian punggung dan kepala.

Kapolsek Kabuh, AKP Tomi Hermanto, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban dan masih menunggu hasil visum serta identifikasi. Hingga saat ini, mayat tersebut masih berstatus Mr X karena tidak ditemukan dokumen seperti KTP atau SIM. “Kemungkinan meninggalnya belum 24 jam. Tubuhnya sudah kaku,” kata Tomi.

Mayat pertama kali ditemukan oleh seorang pencari jamur yang kemudian melapor ke perangkat desa setempat. Laporan tersebut lalu diteruskan ke Polsek Kabuh. Tim kepolisian dari Polsek Kabuh dan tim identifikasi Polres Jombang segera menuju lokasi penemuan.

Petugas menemukan jasad masih dalam kondisi status quo atau belum dipindahkan. Lokasi penemuan berada di tengah hutan dengan akses yang cukup sulit. Jaraknya dari desa terakhir cukup jauh, sementara dari jalan desa sekitar 400 hingga 500 meter. Hanya ada jalan setapak yang bisa dilalui pejalan kaki atau kendaraan roda dua.

Terkait luka pada tubuh korban, AKP Tomi Hermanto belum bisa memastikan apakah itu akibat kekerasan atau penyebab lain. “Kami masih menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan sidik jari untuk mengungkap identitas korban,” ujarnya. [suf]