Hitung-hitungan Pecco Bagnaia Juara Dunia MotoGP 2024: Haram Finis ke-3 di Balapan Utama Barcelona

Hanya ada duca cara bagi Pecco Bagnaia juara dunia MotoGP 2024, yakni finis pertama atau kedua di balapan utama GP Barcelona di Sirkuit Catalunya.

Hitung-hitungan Pecco Bagnaia Juara Dunia MotoGP 2024: Haram Finis ke-3 di Balapan Utama Barcelona

TRIBUNNEWS.COM - Peluang Francesco 'Pecco' Bagnaia juara dunia masih terbuka, tetapi ada hitung-hitungan matematis yang wajib terpenuhi. hanya punya dua cara.

Pecco Bagnaia bisa juara dunia jika memenuhi beberapa syarat yang bergantung dalam perolehan poin pada balapan utama seri .

Balapan dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Catalunya, Spanyol, Minggu (17/11/2024), pukul 20.00 WIB.

Setelah kemenangan pada sesi sprint hari Sabtu, (16/11) kesempatan murid Valentino Rossi itu menjadi juara dunia tiga kali beruntun di kelas premier masih menyala.

Pertarungan Pecco Bagnaia #1 dan Jorge Martin #89 di main race MotoGP Malaysia 2024, Minggu (3/11/2024).
Pertarungan Pecco Bagnaia #1 dan Jorge Martin #89 di main race MotoGP Malaysia 2024, Minggu (3/11/2024). (MotoGP)

Ambisi membalikkan situasi dapat terwujud jika Bagnaia sukses menggusur pesaing sengitnya, dari puncak klasemen.

Setelah sprint GP Barcelona, kini mengantongi 473 poin di peringkat kedua. Dia masih tertinggal 19 poin dari Martin yang memiliki 492 poin.

Situasi Bagnaia dapat dikatakan lebih berat. Alasannya, dia membutuhkan beberapa kondisi yang tak mudah terjadi.

Bagnaia sejatinya sudah punya modal bagus karena memiliki posisi start terdepan alias pole position. 


Tetapi, kalaupun memenangi balapan utama hari Minggu, dia masih harus melihat hasil finis Martin.

Berdasarkan hitungan permutasi, kondisi yang bisa mengantarkan juara dunia adalah ketika dia menang pada balapan utama dan Martin finis ke-10, lebih buruk, atau DNF (Did Not Finish) atau gagal finis.

Apabila Martin maksimal hanya bisa finis ke-10, maka jumlah poin akhir mereka akan sama dengan total 498 poin.

Dengan begitu, Bagnaia akan lebih berhak menjadi juara dunia karena memenangi total balapan utama lebih banyak (10) daripada Martin (3) sepanjang musim ini.

Baca juga:

Jika Bagnaia gagal memenangi balapan utama dan jadi runner-up, maka Martin harus finis ke-15, atau lebih buruk. Hasil itu akan membuat jumlah poin mereka juga imbang dengan 493 poin.

Hanya dua peluang itu yang bisa membuat murid Valentino Rossi juara dunia lagi. Pasalnya, jika Pecco finis ketiga, dan Martin bahkan DNF pun, maka gelar juara dunia sukses disikat pembalap Pramac Prima Racing.