Kapan Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mulai Turun? Ini Kata Kemenhub

Pemerintah masih menunggu hasil daripada Satuan Tugas (Satgas) yang mengatasi penurunan tarif tiket pesawat domestik.

Kapan Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mulai Turun? Ini Kata Kemenhub

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) masih menunggu hasil kajian dari Satuan Tugas (Satgas) terkait rencana penurunan harga secara komprehensif.

Karenanya, belum bisa memastikan kapan harga itu turun. 

Di satu sisi, juga telah memberikan sejumlah masukan sebagai pertimbangan, untuk mengupayakan tarif terjangkau bagi masyarakat. 

Namun di sisi lain juga tetap memperhatikan keberlangsungan industri penerbangan nasional.

"Kemenhub masih menunggu hasil rekomendasi Tim Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat. Jika rekomendasinya sudah keluar, Kemenhub akan menyampaikan informasi itu kepada publik secara transparan. Begitupun perihal kapan penurunan harga tiket itu bisa dilakukan," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Elba Damhuri dalam keterangannya, dikutip Sabtu (16/11/2024).

Baca juga:

Selain melakukan kajian bersama Penurunan Harga Tiket Pesawat, secara intensif dan konsisten melakukan upaya lainnya untuk menstabilkan harga . Salah satunya berdiskusi intensif dengan pihak maskapai. 

Elba meminta, maskapai penerbangan diharapkan dapat melakukan upaya efisiensi dan inovasi untuk mengelola harga lebih terjangkau.


"Kemenhub selalu berupaya mendengarkan aspirasi masyarakat. Saat ini pemerintah terus bekerja untuk menurunkan harga menjadi lebih murah, mengingat harga tidak semata-mata melibatkan ," jelasnya.

Adapun penurunan harga terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, serta kementerian/lembaga terkait.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menargetkan tarif akan menurun sebelum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) mendatang.

"Saya harapannya sebelum Nataru sudah bisa (turun)" kata Dudy kepada wartawan di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024).

Dudy mengatakan, pemerintah masih menunggu hasil daripada Satuan Tugas (Satgas) yang mengatasi penurunan tarif domestik yaitu di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Setahu saya itu dikoordinasikan oleh Kemenko perekonomian ya. Nanti kami menunggu dari Menko Perekonomian untuk menyampaikan hasil dari itu," ucapnya.

Adapun persoalan tarif ini telah menjadi 'PR' dari pemerintahan sebelumnya di era Joko Widodo. Kala itu pemerintah sempat menyebut bahwa tarif akan turun 10 persen pada Oktober 2024 ini. 

Di satu sisi, di Indonesia disebut-sebut termahal kedua di dunia. Sementara untuk termahal nomor 1 di dunia yakni Brazil.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa penyebab harga mahal karena melonjaknya aktivitas penerbangan pasca-meredanya pandemi Covid-19.

"Harga penerbangan yang cukup tinggi dikeluhkan oleh banyak orang akhir-akhir ini, penyebabnya karena aktivitas penerbangan global yang telah 90 persen pulih dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi," beber Luhut.