Langkah Berani MIND ID Membangun Pendidikan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

PT Mineral Industri Indonesia (Persero), atau MIND ID, terus menunjukkan komitmen nyata dalam program Tanggung Jawab ...

Langkah Berani MIND ID Membangun Pendidikan Dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) - PT Mineral Industri Indonesia (Persero), atau MIND ID, terus menunjukkan komitmen nyata dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan pendidikan sebagai salah satu pilar utamanya. Melalui program ini, MIND ID bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, serta menciptakan masyarakat yang mampu berdiri mandiri di daerah-daerah sekitar wilayah operasi.

MIND ID menjalankan sejumlah program pendidikan dengan dukungan dari seluruh anggota holding; PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Timah Tbk, dan PT Vale Indonesia Tbk. Program ini tidak hanya berfokus pada bantuan finansial, tetapi juga pada peningkatan kapasitas lokal dan pemberdayaan masyarakat. “Menghadirkan dan turut berkontribusi terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan salah satu tanggung jawab Grup MIND ID untuk di sekitar wilayah operasional pertambangan,” ujar Heri Yusuf selaku Sekretaris Perusahaan MIND ID, dikutip dari Liputan6.

Fokus utama TJSL dengan pendidikan ini sejalan dengan upaya mencapai pembangunan berkelanjutan, turunan dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin 4. “Dalam pilar keberlanjutan MIND ID bidang pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang diperhatikan karena sejalan dengan pencapaian TPB 4 menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat untuk semua.” tegas Dany Amrul Ichdan, Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, dikutip dari MIND ID.

Hal ini sesuai dengan pandangan dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK), Universitas Gadjah Mada (UGM); Janianton Damanik, Danang Arif Darmawan, dan Bahruddin. Dalam wawancara yang dilaksanakan pada Selasa (29-10) tentang peran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan perusahaan MIND ID terhadap masyarakat.

Sebagai holding BUMN di sektor industri pertambangan, MIND ID memastikan bahwa program pendidikan yang dijalankan relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal. Janianton, menekankan bahwa program sosial perusahaan idealnya didasarkan pada need assessment atau pemetaan kebutuhan. "Dengan pemetaan yang tepat, perusahaan dapat menentukan kebutuhan prioritas di masyarakat," jelasnya.

Seperti yang dilakukan PT Vale Indonesia di Sorowako, menjalankan program pendidikan kesetaraan, pelatihan kejuruan, serta pelatihan pengelasan dan listrik, dengan alokasi dana pendidikan sebesar Rp2,3 miliar. Program ini bertujuan untuk membekali masyarakat sekitar dengan keterampilan praktis. “Mendorong masyarakat untuk tidak tergantung pada perusahaan, sehingga ketika perusahaan itu tidak lagi beroperasi mereka itu tetap bisa sejahtera” ujar Danang.

PT Timah mengusung program Pemali Boarding School yang memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu di Bangka Belitung, Karimun, dan Meranti. Pada tahun 2023, program ini berhasil menyalurkan bantuan kepada 107 siswa.

Di Sumatera Utara, INALUM mendukung pendidikan di sepuluh kabupaten dengan menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa/mahasiswi dengan keterbatasan finansial. Jumlah penerimanya terdiri dari 100 orang penerima beasiswa pendidikan tinggi, 66 orang penerima beasiswa SMA/SLTA, dan 4 orang penerima beasiswa program D1 AKIPBA.

Sementara itu, PT Bukit Asam (PTBA) menjalankan program Ayo Sekolah sejak 2012 yang telah mendukung lebih dari 8.656 siswa dari keluarga prasejahtera, dengan 3.011 siswa dibantu per tahun ajaran 2023/2024. "Melalui program ini, kami tidak hanya memberikan bantuan finansial kepada siswa yang membutuhkan, tetapi juga memberikan mereka kesempatan yang lebih baik untuk berkembang dan mengoptimalkan potensi mereka," ujar VP Sustainability PTBA Hartono, dikutip dari BukitAsam.

ANTAM juga berkomitmen meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal melalui program beasiswa dan bantuan bagi mahasiswa studi akhir. Pada 2023, ANTAM menyalurkan 143 beasiswa penuh dan bantuan pendidikan kepada 290 mahasiswa di sekitar wilayah operasinya untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat setempat.

Tidak hanya pada level pendidikan tinggi, MIND ID di wilayah operasi PT Vale Indonesia juga memberikan perhatian pada pendidikan dasar melalui pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program PAUD ini bertujuan untuk membekali anak-anak sejak dini dengan pendidikan yang memadai sehingga dapat tumbuh menjadi generasi yang berdaya saing.

Selain itu, PT Vale juga memberikan program pendidikan kesetaraan paket B dan C, serta menyelenggarakan pelatihan olahraga seperti coaching clinic sepak bola untuk remaja. Program ini dirancang untuk mendukung pengembangan keterampilan dan minat anak-anak serta remaja di wilayah sekitar tambang.

Kemudian PT Freeport Indonesia juga turut berperan dalam pengembangan pendidikan masyarakat lokal dengan membangun asrama, memberikan beasiswa kepada ribuan siswa, dan mendirikan balai latihan kerja yang menawarkan pelatihan pra-magang hingga program D3 administrasi niaga di Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Melalui ini, Freeport menunjukkan upaya nyata masyarakat sekitar tambang dapat meraih kesempatan yang setara dan memiliki daya saing di tingkat nasional dan global.

Selain program beasiswa dan vokasi, MIND ID juga berupaya mengintegrasikan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Satu diantaranya, PT Bukit Asam mendirikan laboratorium komputer di sejumlah sekolah sekitar area operasional untuk memfasilitasi akses siswa dalam mengembangkan keterampilan digital. "Kami percaya bahwa investasi dalam pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa manfaat besar bagi masyarakat, perusahaan, dan negara secara keseluruhan," tegas Hartono.

Menurut Janianton selaku akademisi, pendidikan yang diberikan harus membangun kemandirian masyarakat, bukan menciptakan ketergantungan. “Ketika masyarakat sudah mampu berdiri sendiri, itu menunjukkan keberhasilan program tersebut,” tegasnya.

Pandangan Janianton sejalan dengan konsep pendidikan Paulo Freire dalam karyanya Pedagogy of the Oppressed yang menekankan pemberdayaan dalam pendidikan. Freire menilai pendidikan yang baik ketika mendorong individu untuk berpikir kritis, memahami kondisi sosialnya, dan akhirnya mampu mengubah nasib kehidupan mereka sendiri. Pemahaman ini senada dengan landasan program TJSL MIND ID terkait pendidikan dan pelatihan untuk memberdayakan masyarakat lokal agar mampu berdaya secara mandiri.

Melalui program TJSL ini, MIND ID menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial bukan sekadar “amal,” melainkan upaya untuk membentuk generasi yang mandiri. Melalui program di bidang pendidikan yang disalurkan oleh MIND ID kepada masyarakat diharapkan dapat berkelanjutan dan berdampak panjang. “Tanggung jawab sosial itu bukan hanya sekedar charity (amal), tapi harus meningkatkan dignity (martabat) masyarakat,” ujar Janianton.

“Empowerment (pemberdayaan) itu kata kuncinya itu memberikan kesempatan bagi mereka dari powerless (kurang berdaya) ke powerful (lebih berdaya),” jelas Bahruddin. Lebih lanjut, menurutnya program itu harus menunjukkan cerita perubahan yang paling signifikan seperti ada perubahan nyata sebelum dan sesudah dengan kehadirannya perusahaan di tengah-tengah masyarakat.

MIND ID dan perusahaan-perusahaan anggotanya menyadari bahwa program TJSL pendidikan berperan sebagai motor penggerak perubahan sosial. MIND ID sendiri berkomitmen untuk mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045 dengan memperkuat hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di daerah operasional.

Upaya MIND ID mendukung hilirisasi industri sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong target pertumbuhan ekonomi 8%. Hilirisasi selain meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar tambang.

Lewat strategi ini, daerah di sekitar tambang harapannya mengalami lonjakan ekonomi hingga 120%, yang berkontribusi pada pengurangan pengangguran dan peningkatan ekspor, hingga membuka potensi lainnya. MIND ID memahami bahwa pendidikan dan pelatihan keterampilan adalah bagian penting dari strategi hilirisasi, sebagai pintu awal untuk mewujudkan perubahan sosial masyarakat

Di samping itu, keterlibatan akademisi juga upaya yang tidak kalah penting untuk mencapai masyarakat yang mandiri dalam sorotan Danang. “Bagaimana berjejaring dengan kampus untuk menyelesaikan persoalan di masyarakat, lewat program-program comdev (community development) benar-benar bisa mewujudkan mandiri berkelanjutan,” ungkap Danang.

Teori pemberdayaan, seperti yang dijelaskan oleh Danang mengutip pandangan Soetomo dapat menjadi acuan utama dalam pelaksanaan program TJSL MIND ID. Menurut teori ini, keberhasilan sebuah program pemberdayaan dilihat dari bagaimana masyarakat mampu menerima bantuan untuk mengembangkan diri mereka secara berkelanjutan.

"Sutomo memiliki pandangan tentang bagaimana masyarakat dapat belajar untuk menolong dirinya sendiri," ujar Danang. Konsep ini menegaskan kearifan dan pengetahuan lokal memainkan peran penting dalam mendorong kemampuan masyarakat untuk memberdayakan diri, bukan bergantung pada bantuan tanpa arah.

Melalui penerapan program TJSL di bidang pendidikan, MIND ID telah mendorong peningkatan kapasitas masyarakat di daerah operasi baik secara individual maupun kolektif agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang menjadi lebih baik, mandiri dan berkelanjutan. Hal ini selaras dengan komitmen MIND ID mendukung agenda tahun 2030 dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang menjadi salah satu pijakan utama untuk memperkuat upaya-upaya yang selama ini dilakukan.

________________________________________

Karya tulis ini dibuat dalam rangka lomba MediaMIND 2024 dengan kategori Reportease Mahasiswa yang digagas oleh MIND ID.

Penulis : Berlin Syahputra Situmorang (Sosiologi FISIPOL), Indira Zahra Mustika (PSdK FISIPOL)

Perguruan Tinggi : Universitas Gadjah Mada

Narasumber : Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si., Bahruddin, S.Sos., M.Sc., Ph.D., Danang Arif Darmawan, S.Sos., M.Si. - Dosen Departemen PSdK

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025