Mengukir Jejak Hijau: Strategi Yinson Holdings Bhd. dalam Mencapai Peringkat ESG Tertinggi
Dalam perkembangan dunia industri terutama pada industri yang bergerak di bidang energi, terdapat permasalahan yang ...
Jakarta (ANTARA) - Dalam perkembangan dunia industri terutama pada industri yang bergerak di bidang energi, terdapat permasalahan yang mengharuskan agar perusahaan merespon terkait adanya isu-isu penting terutama iklim dunia, baru-baru ini digemparkan dengan net zero carbon. Oleh karena itu, MIND ID mulai menganalisis dan membuat sustainability pathway mereka dengan menjalankan operasional yang bertanggung jawab dan berkelanjutan yang berfokus pada ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola untuk dicanangkan pada bisnis-bisnis nya seperti PT Aneka Tambang(ANTM), PT Bukit Asam(PTBA), PT Freeport(PTFI), dan lain-lain.
Inisiatif MIND ID dalam mengembangkan sustainability pathway mencerminkan pemahaman mendalam terhadap konsep ESG (Environmental, Social, and Governance) yang kini menjadi pilar utama dalam strategi bisnis berkelanjutan. Pendekatan holistik yang diterapkan MIND ID, mencakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola, selaras dengan prinsip ESG yang lebih luas. Implementasi ini tidak hanya sebatas pemenuhan regulasi, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk memastikan ketahanan bisnis jangka panjang (Ningwati, Septianti, & Desriani, 2022). Adapun ESG ini berarti standarisasi Perusahaan dalam memitigasi risiko yang akan terjadi pada lingkungan, sosial, dan tata kelola dan hal tersebut dinilai agar investor diluaran sana mendapatkan kesadaran mana yang akan bertahan lama dalam menghadapi energi rendah karbon.
Financial WorldWide (FW) Clara Cibrario Assereto berkata bahwa tantangan dalam menangani isu-isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) kini kian menjadi pertanyaan mendasar bagi banyak perusahaan energi dan telah menjadi sorotan utama. Demikian pendapat dari Hillary H. Holmes di Gibson mengemukakan ESG ini harus dapat diintegrasikan dan dimasukan ke dalam fungsi inti mereka. Dan ditekan untuk melakukan dekarbonisasi, kemudian menjadikan mereka mulai mendiversifikasi portofolio mereka dengan aset energi terbarukan kata Silke Goldberg di Herbert Smith Freehills LLP.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ESG Perusahaan akan menunjukkan komitmennya dalam mengelola risiko non-finansial, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun reputasi positif. Pendekatan ini pada akhirnya berpotensi meningkatkan daya saing perusahaan, menarik investor yang berorientasi pada keberlanjutan, dan menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan demikian, tidak hanya fokus pada kinerja finansial jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi kokoh untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab di masa depan.
Lain hal, banyak contoh Perusahaan yang telah berhasil dinilai cukup baik dari segi visi-misi dan pengimplementasiannya yang telah terbukti, dan dinilai level “low risk atau rendah risiko” oleh Lembaga ESG sustainanalytics peringkat 1 dibidang energi service. Ini adalah Perusahaan yang didirikan oleh Lim Han Weng pada tahun 1984 di Johor Bahru, Malaysia, sebagai perusahaan transportasi dan logistic yang sekarang menjadi Perusahaan layanan energi. Juga memiliki anak cabang yang tersebar di negara India, Peru, Indonesia, dan lain-lain.
Yinson, sebagai perusahaan yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, telah menunjukkan dedikasi yang kuat dalam membangun iklim positif, memberdayakan masyarakat dan komunitas, serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan melalui tata kelola yang baik. Prinsip-prinsip ini tercermin dalam berbagai inisiatif dan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya pada bulan Juni 2024.
Berdasarkan hasil pengamatan, Yinson telah melakukan serangkaian kegiatan yang signifikan dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung komunitas lokal. Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, perusahaan menjalin kemitraan dengan Kelab Belia Prihatin, sebuah organisasi pemuda yang peduli terhadap lingkungan. Melalui kemitraan ini, Yinson berpartisipasi aktif sebagai sukarelawan dalam program penanaman hutan mangrove. Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada pelestarian ekosistem pesisir, tetapi juga membantu dalam mitigasi perubahan iklim dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Selanjutnya, pada Hari Laut Sedunia, Yinson mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah sampah laut. Tim dari perusahaan berhasil mengumpulkan sekitar 50 kg jaring ikan yang terbuang di laut. Aksi ini sangat penting mengingat jaring-jaring tersebut berpotensi menjebak dan membahayakan kehidupan laut. Dengan menghilangkan ancaman ini, Yinson berkontribusi pada perlindungan ekosistem laut dan keberlanjutan sumber daya perikanan.
Yang tidak kalah pentingnya, Yinson juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Dana Hutan Malaysia. Kerjasama ini bertujuan untuk mengeksplorasi solusi berbasis alam dalam mengatasi berbagai tantangan lingkungan. Inisiatif ini menunjukkan komitmen Yinson dalam mencari pendekatan inovatif dan berkelanjutan untuk konservasi lingkungan, sekaligus mendukung upaya nasional dalam pengelolaan hutan dan sumber daya alam.
Rangkaian kegiatan ini mencerminkan pendekatan holistik Yinson dalam mewujudkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari organisasi pemuda hingga lembaga pemerintah, Yinson mendemonstrasikan bagaimana sektor swasta dapat berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Pendekatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi lingkungan dan masyarakat, tetapi juga menetapkan standar yang tinggi untuk praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Cara Yinson menjadi peringkat 1:
1. Keunggulan dalam keselamatan, operasi dan kinerja lingkungan
Yinson menunjukkan komitmen kuat untuk menyeimbangkan efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan dalam bisnisnya. Dengan mengutamakan keselamatan dan pelestarian lingkungan, Yinson berhasil mencapai pertumbuhan laba bersih yang berkelanjutan, menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan. Pendekatan ini membuktikan bahwa bisnis yang bertanggung jawab dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan demi manfaat bersama.
2. Berprinsip HSEQ (Health, Safety, Environment, and Quality) dalam operasional lingkungannya
Dengan manajemen risiko, pelaporan insiden, dokumentasi yang mengatur, dan budaya keselamatan mereka menggunakan 4 kebijakan-kebijakan yang menarik yang berlaku bagi seluruh personel, kontraktor, dan pengunjung terkait, di antaranya:
− Kebijakan lingkungan internal:
Menerapkan strategi yang mencakup identifikasi risiko dan peluang lingkungan, penetapan tujuan lingkungan, pemeliharaan sistem manajemen yang sesuai dengan ISO 14001, serta kepatuhan terhadap peraturan dan harapan pemangku kepentingan. Yinson juga memengaruhi pemasok dan pihak ketiga dalam mempertimbangkan dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, mengurangi limbah, mencegah pencemaran, serta melatih karyawan agar bertindak secara bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh personel, kontraktor, dan pengunjung terkait.
− Kebijakan kesehatan, dan keamanan:
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman dengan mengintegrasikan kesehatan dan keselamatan ke dalam setiap aktivitas bisnis, mencegah cedera, serta mengurangi risiko. Mereka menerapkan sistem manajemen sesuai ISO 45001 dan Kode ISM, memberi pelatihan kepada pekerja, melibatkan karyawan dalam manajemen keselamatan, dan menetapkan standar untuk pemasok. Yinson percaya bahwa semua kecelakaan bisa dicegah dan setiap karyawan memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga satu sama lain.
− Kebijakan mutu
Menyediakan unit dan layanan berkualitas yang memenuhi kebutuhan klien, dengan fokus pada keandalan, keamanan, dan efektivitas operasional. Mereka menerapkan sistem manajemen yang sesuai dengan ISO 9001, mengelola risiko dan peluang, mengontrol pemasok, melakukan audit, dan menangani ketidaksesuaian. Yinson juga berfokus pada kepatuhan hukum, pelatihan karyawan, serta peningkatan berkelanjutan untuk kualitas dan kepuasan klien.
3. Melakukan Tata kelola berdasarkan aturan yang bersih
Yinson menjalankan sistem kepatuhan sebagai kontrol yang dirancang untuk memastikan kepatuhan Grup terhadap semua hukum, regulasi, dan kebijakan internal secara efisien. Berkomitmen pada praktik bisnis yang bertanggung jawab, mereka beroperasi sesuai dengan hukum di setiap negara tempatnya berbisnis, berlandaskan pada Visi, Misi, Strategi, serta Kerangka Kepatuhan perusahaan. Bahkan CEO nya yakni Lim Chern Yuan mengatakan “Dasar untuk membangun budaya kepatuhan di seluruh perusahaan yang selaras sempurna dengan budaya perusahaan dan nilai-nilai inti kami, ROADS Sejalan dengan Kebijakan & Prosedur Anti-Suap dan Anti-Korupsi ("ABAC") Yinson, Grup juga mempraktikkan toleransi NOL terhadap suap dan korupsi”
Dr. Ardianto, S.E., Ak., M.Si., seorang dosen akuntansi terkemuka dari Universitas Airlangga, menekankan pentingnya kesadaran manajemen puncak terhadap aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam membangun kepercayaan investor eksternal dan pemangku kepentingan. Beliau berpendapat bahwa kepercayaan ini memberikan legitimasi pada kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan masa depan, tidak hanya fokus pada keuntungan jangka pendek, tetapi juga mendemonstrasikan komitmen terhadap visi jangka panjang. Dr. Ardianto lebih lanjut menyatakan bahwa komitmen perusahaan terhadap inisiatif ESG memainkan peran krusial dalam mendorong investasi berkelanjutan. Menurut pandangannya, pendekatan ini tidak hanya menguntungkan perusahaan secara finansial dalam jangka panjang, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan secara lebih luas. Dengan demikian, Dr. Ardianto menyimpulkan bahwa integrasi prinsip-prinsip ESG ke dalam strategi bisnis merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk memastikan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan di masa depan.
Dr. Ardianto dengan rekannya yang meneliti praktik LST terhadap Keputusan investasi yang ada kaitannya dengan ESG menggunakan alat Ordinary Least Square (OLS) dan estimasi efek tetap. Beliau juga berpendapat jika pemilihan presiden dapat meningkatkan efektivitas keputusan investasi Perusahaan. Kuncinya ada di manajemen keputusannya yang diambil oleh atasan PT Yinson ketika ingin menjadikan Perusahaan sukses dalam praktik ESG dan melakukan penyelarasan strategis perusahaan untuk membenarkan manajemen tentang prioritas investasi pada kekayaan pemangku kepentingan.
________________________________________
Karya tulis ini dibuat dalam rangka lomba MediaMIND 2024 dengan kategori Reportease Mahasiswa yang digagas oleh MIND ID.
Penulis : Firdaus Arjun
Perguruan Tinggi : Manajemen - FEB (Ekonomika dan Bisnis) - Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
Narasumber : Dr. Ardianto, S.E., Ak., M.Si. - Dosen Pendidikan Profesi Akuntan FEB UNAIR