Pembunuh Ibu Anak di Surabaya Mengaku Sakit Hati Diejek Perkara Warisan

Pembunuh Ibu Anak di Surabaya Mengaku Sakit Hati Diejek Perkara Warisan. ????Andi Surotrinoto Anggono (68) pelaku pembunuhan terhadap ibu dan anak di Surabaya mengaku sakit hati karena kerap diejek saat bertanya terkait warisan rumah. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Pembunuh Ibu Anak di Surabaya Mengaku Sakit Hati Diejek Perkara Warisan

Surabaya (beritajatim.com)– Andi Surotrinoto Anggono (68) pelaku pembunuhan terhadap ibu dan anak di Surabaya mengaku sakit hati karena kerap diejek saat bertanya terkait warisan rumah.

“Mangkel (marah) dikatain (korban) tidak-tidak, diejek,” kata Andy, Minggu (17/11/2024).

Andi menjelaskan bahwa ia kerap diejek ketika menanyakan surat wasiat atau keterangan terkait rumah orang tua yang ditinggali korban. Diketahui, antara korban Hartatik dan Andi merupakan saudara kandung. Sementara, korban lainnya Cynthia Kartika Tjandra (34) atau kerap dipanggil Yiyin merupakan anak dari Hartatik.

“Saya minta surat keterangan rumah orang tua, ya enggak dikasih. Malah bilang (korban) ‘kamu cari di Jalan Kenjeran, cario mbok (ibu) mu sudah mati’, kan (abu ibu) dilarung,” tambahnya.

Andy merasa lebih pantas memiliki rumah di Putat Jaya tersebut lantaran ia lebih lama tinggal bersama mendiang ibunya di tempat itu. Sementara, Hartatik dan Cynthia sebelumnya tinggal di kawasan Lebak, Tambaksari.

Andy menjelaskan, sejak kepindahan kedua korban, ia merasa terusir dari rumah yang menjadi lokasi pembunuhan itu.

“Yang tinggal di (rumah orangtua) sana itu saya sama dia (korban), saya lebih lama dari dia. Dia dulu tinggalnya di Lebak Arum, terus dia tinggal di sana mengajak mantunya,” jelasnya.

Selama ini, Andy terus menerus menahan amarah di hatinya. Namun, pada Kamis (14/11/2024) malam, Andy gagal menahan diri. Ia emosi ketika pertemuan dengan keluarga lain di rumah Putat Jaya itu. Ia yang sudah menyiapkan pisau dapur, langsung menghabisi kedua korban.

“Kalau pisau beli di DTC, harganya enggak sampai Rp 100 ribu. Bukan soal kompensasi yang dikasih dia cuma Rp100 juta, bukan Rp200 juta, dia bilangnya mau dicicil,” tutupnya.

Pembunuhan terjadi di kantor distribusi mangga Jalan Putat Indah Timur I, Sukomanunggal, Surabaya, Kamis (14/11/2024) malam. Dalam peristiwa itu, 2 orang tewas berlumuran darah.

Pantauan beritajatim.com di lokasi, bercak darah tampak berceceran di bagian ruang tengah rumah dengan dominasi warna cat putih itu. Perempuan yang tewas itu bernama Sundari Hartatik. Ia tewas bersama dengan putrinya Yiyin karena dihabisi oleh kakak kandungnya sendiri berinisial AD.

“Kami disini untuk penanganan awal. Selebihnya akan ditangani Polrestabes Surabaya,” ujar Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofik saat di lokasi kejadian.

Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, Sundari tewas karena digorok lehernya. Sementara, Yiyin tewas karena ditusuk. Selain itu, beberapa sumber di lapangan menyebut bahwa antara Sundari dan pelaku pernah bertengkar sebulan lalu karena perkara warisan.

“Untuk motif nanti ya masih kami dalami,” kata Zainur. [ang/aje]