Pemerintah Siapkan 3 Skema Penyaluran Subsidi Energi
Pemerintah menyiapkan skema baru untuk penyaluran subsidi energi, baik bahan bakar minyak (BBM), listrik, maupun LPG agar tepat sasaran.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan skema baru untuk , baik bahan bakar minyak (BBM), listrik, maupun LPG agar tepat sasaran.
Hal ini diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Pertama, mengalihkan anggaran subsidi energi menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke masyarakat yang benar-benar masuk dalam daftar penerima.
Sehingga, harga BBM atau energi lainnya seperti elpiji dan listrik akan mengacu pada harga keekonomian pasar.
Namun, hal ini bakal memberikan dampak lain. Di mana, tempat-tempat atau fasilitas umum dan sosial akan terbebani dalam membayar tagihan penggunaan energi.
"Formulasi yang pertama adalah, apakah ini semua kita alihkan ke BLT? Kalau ini kita alihkan ke BLT, maka rumah sakit, sekolah, gereja, masjid, yang selama ini mendapatkan subsidi, itu berarti nggak dapat," ungkap Bahlil.
"Juga UMKM dan segala macamnya, transportasi umum (terbebani biaya energi)" sambungnya.
Sementara skema yang kedua, akan menjalankan dua opsi. Yakni mengkombinasikan skema BLT dan subsidi langsung ke komoditas energi.
"Alternatif kedua, alternatif kedua adalah, yang semuanya fasilitas umum, untuk bisa menahan inflasi, tetap dia subsidi-nya berbentuk barang. Selebihnya kita pakai BLT," beber Bahlil.
Bahlil juga menyebutkan, bahwasanya Pemerintah juga menyiapkan skema yang ketiga. Namun, skema ini masih dalam tahap wacana, sehingga ia belum dapat membeberkan secar detail.
Baca juga:
Saat ini, lanjut Bahlil, Pemerintah tengah berupaya dan mencari formulasi yang tepat agar subsidi energi dapat tepat sasaran.