Pemkot Surabaya dan WRI Indonesia percantik Kalimas Timur dengan mural
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan World Resource Institute (WRI) Indonesia mempercantik kawasan wisata Kota Lama di Kalimas Timur dengan mural.Camat Pabean Cantikan Muhammad Januar Rizal di Surabaya, ...
Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan World Resource Institute (WRI) Indonesia mempercantik kawasan wisata Kota Lama di Kalimas Timur dengan mural.Camat Pabean Cantikan Muhammad Januar Rizal di Surabaya, Sabtu, mengatakan kegiatan ini untuk pengembangan kawasan wisata Kota Lama."Bangunan yang dibuat mural hari ini adalah Gedung PBI yang sebelumnya tidak terawat dan kini dihiasi dengan gambar berpola," ujarnya.Ia mengemukakan kegiatan mural yang dikemas dalam acara "Pekan Kota Lama Surabaya" ini untuk mewujudkan sustainability kawasan wisata Kota Lama Surabaya. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, WRI Indonesia perwakilan dari Konsorsium II UK Pact, Kedutaan Besar Inggris ingin mendampingi Pemkot Surabaya untuk mewujudkan keberlanjutan wisata tersebut."Di Kalimas Timur ini ada beberapa bangunan cagar budaya, salah satunya yang saat ini dibuat mural adalah Gedung PBI, yang dulunya ada di bawah crane. Jadi, ini tempat bersejarah yang harus kita lakukan perbaikan dan pelestarian supaya masyarakat tahu arti dari Kalimas Timur," kata Rizal.Adanya mural tersebut, kata Rizal, akan berdampak pada ekonomi masyarakat di sekitar Kalimas Timur, karena gambar mural tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai spot foto, dengan begitu akan semakin banyak warga yang berkunjung ke kawasan wisata Kota Lama sisi Kalimas Timur.Rizal mengaku adanya mural ini juga menuai respons positif dari masyarakat di wilayah Kelurahan Nyamplungan."Karena masyarakat melihatnya akan meningkatkan perekonomian. Maka dari itu, kami mengajak partisipasi masyarakat untuk meramaikan Kalimas Timur," ujar Rizal.Rizal menyebutkan kawasan ini terkoneksi kaya akan sejarah, karena tak jauh dari kawasan tersebut ada crane dan menara pemantau kapal pada zaman kolonial.Selain itu, kawasan Kalimas Timur masuk kategori zona Melayu, karena pada masa lalu kawasan ini dihuni oleh mayoritas warga etnis Melayu."Jadi, ada menara yang memonitor kapal masuk, ada Langgar Gipo dan pasar ikan. Sehingga, ini menjadi satu rangkaian. Ini adalah langkah awal pemkot untuk memperbaiki kembali wisata, khususnya di kawasan Surabaya utara, jadi tidak hanya di Gedung Internatio, tetapi juga ada di sini," katanya.Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, serta Urban Development Senior Program WRI Indonesia Dimas Nu’man Fadhil.Urban Development Senior Program WRI Indonesia Dimas Nu’man Fadhil mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang telah memberikan kesempatan untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan Kota Surabaya, salah satunya di bidang pariwisata.Dimas berharap adanya mural di Kalimas Timur ini bisa menjadi tempat wisata yang berkelanjutan ke depannya. "Kami ingin keberlanjutan, kota itu bisa lebih membumi dan mengakar di warga Kota Surabaya," ujarnya.