Prabowo Dorong Perdagangan Bebas Antarnegara Tapi Adil saat Hadiri APEC 2024 di Peru

APEC merupakan platform strategis untuk mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia-Pasifik. 

Prabowo Dorong Perdagangan Bebas Antarnegara Tapi Adil saat Hadiri APEC 2024 di Peru

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden , menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024 yang digelar di Lima, Peru. 

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo kepada awak media usai menghadiri rangkaian KTT , pada Sabtu, 16 November 2024.

Menurutnya, merupakan platform strategis untuk mempererat hubungan antarnegara di kawasan Asia-Pasifik. 

"Ya, saya kira kesempatan yang baik APEC ya, kita meneruskan suatu jaringan, network antara pemimpin-pemimpin di Pasifik. Kita bahas banyak masalah di mana kita menjaga perdagangan yang baik, yang terbuka tapi adil. Saya kira itu, kesempatan yang baik," ujar Prabowo.

Baca juga:

Prabowo juga menyoroti pentingnya internasional yang terorganisasi dengan baik. 

Ia menegaskan posisi Indonesia untuk terus mendukung yang teratur, terbuka, dan adil.

"Kita ingin yang teratur, yang bebas, tapi adil," tegasnya.

Sebagai salah satu ekonomi terbesar di kawasan, Indonesia berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam memastikan kesetaraan dalam global. 


Dalam KTT kali ini, Presiden Prabowo mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan pemimpin negara lain, termasuk membahas langkah-langkah untuk memperkuat hubungan dagang, meningkatkan investasi, dan menjajaki kerja sama baru yang saling menguntungkan.

KTT 2024 di Lima juga menjadi kesempatan penting bagi Indonesia untuk memperjuangkan inklusif yang memberikan manfaat tidak hanya bagi negara-negara besar, tetapi juga ekonomi kecil dan berkembang di kawasan Asia-Pasifik.

Sebelumnya, Presiden Prabowo diketahui menghadiri sesi Leaders Retreat KTT 2024 yang digelar di Lima Convention Center, Peru. 

Kedatangan Presiden Prabowo disambut langsung oleh Presiden Peru, Dina Boluarte.