Puncak Latgabma Keris Woomera latihan penembakan amunisi tajam
Puncak Latihan Gabungan Bersama Keris Woomera 2024 antara TNI dan Angkatan Pertahanan Australia (Australian Defense Force/ADF) dengan latihan penembakan amunisi tajam terintegrasi atau combine arms life fire exercise (Calfex) di ...
Menurut dia, materi pertahanan ini adalah komponen yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan, keamanan dan stabilitas sebuah negara, dan juga sebagai garda terdepan dalam mempertahankan wilayah serta melindungi dari ancaman eksternal maupun ancaman non-konvensional."Latihan ini sudah mulai sejak 1 Agustus, dan pada hari ini merupakan puncak dari latihan bersama dengan latihan penembakan amunisi tajam terintegrasi," kata Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah yang juga selaku Direktur Latgabma Keris Woomera 2024 itu.Sementara itu, Colonel Judd Finger, Commander Landing Forces Australian Defense Force (ADF), menyatakan berkomitmen untuk mengembangkan hubungan pertahanan dan keamanan."Kami berupaya untuk merencanakan dan mempersiapkan serta melaksanakan Latgabma Keris Woomera ke depan, di bawah perjanjian kerja sama Pertahanan Australia-Indonesia," katanya.Informasi dihimpun ANTARA, personel yang terlibat dalam kegiatan latihan tembakan amunisi tajam terintegrasi ini sebanyak sekitar 1.000 prajurit-prajurit terbaik pilihan dari tiga matra (TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara) termasuk dari Angkatan Pertahanan Australia (Australian Defense Force/ADF).Pantauan di lokasi tampak Tentara Nasional Indonesia dan Angkatan Bersenjata Australia itu bersama-sama menunjukkan kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas operasi.Selain kemampuan dan keterampilan, para prajurit dari kedua negara itu juga menunjukkan keahlian dalam mengoperasionalkan alat utama persenjataan (alutsista).Adapun jenis alutsista yang terlibat pada latihan Calfex terdiri dari Angkatan Darat berupa 100 pucuk senjata ringan dari 80 pucuk senjata ss2 v2, dua pucuk SMR, enam pucuk minimi dan empat pucuk SPR 2, serta senjata bantuan dua pucuk meriam 105 mm dan dua unit Apache.Dua unit tank leopard dengan kecepatan 450 knot, kekuatan bantuan tembakan dari angkatan udara, pesawat F-16 dan alutsista darat pendukung bantuan tembakan lintas datar dan lintas lengkung terdiri dari dua cuk Meriam 105 mm howitzer, 84 mm, javeline, mortir 81 dan berbagai senjata infanteri ringan serta senjata mesin lainnya.