Renovasi Stadion Kanjuruhan Rampung, Menteri PU: Sesuai Standar, Layak Digunkan hingga 30 Tahun
Renovasi Stadion Kanjuruhan menghabiskan anggaran Rp 357 miliar. Proyek ini sikerjakan sejak 24 September 2023 dan selesai pada 31 Desember 2024.
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan renovasi Malang, Jawa Timur, sudah rampung. Proses serah terima dari pemerintah pusat ke Pemerintah Kabupaten Malang sedang dilakukan.
Dody mengklaim renovasi Stadion Kanjuruhan telah sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sudah dicek kelayakannya oleh federasi dunia alias FIFA. “Insyaallah layak digunakan untuk 30 hingga 40 tahun ke depan,” kata Dody saat meninjau stadion tersebut pada Sabtu, 18 Januari 2025, dikutip dari keterangan resmi.
Renovasi stadion yang menjadi tempat kejadian perkara Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 menghabiskan Rp 357 miliar. Proyek ini dikerjakan sejak 24 September 2023 hingga 31 Desember 2024.
Adapun lingkup pekerjaan tersebut meliputi pembongkaran, penguatan struktur, renovasi bangunan stadion, lansekap, renovasi track atletik dan lapangan bola, serta pekerjaan Mechanical, Electrical and Plumbing (MEP).
Stadion Kanjuruhan memiliki kapasitas 21.603 seat yang terbangi menjadi tribun barat dan tribun umum. Rinciannya, tribun barat terdiri dari 108 seat VVIP, 2.465 seat VIP, 134 seat media, dan 16 seat difabel. Sementara tribun timur terdiri dari 4.352 seat, serta tribun utara dan selatan masing-masing 7.264 seat.
Ihwal anggaran renovasi, Dody mengatakan Stadion Kanjuruhan tidak bisa dibandingkan dengan stadion lain karena stadion ini memiliki sejarah kemanusiaan. “Ada nilai yang harus kita jaga, bukan cuma hari ini tapi ke depan menjadi tetenger buat kita semua rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Adapun dalam Tragedi Kanjuruhan dua tahun lalu, 135 nyawa melayang akibat polisi menembakkan gas air mata. Insiden ini terjadi usai pertandingan Arema melawan Persebaya dalam gelaran Liga 1.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur Airyn Saputri Harahap mengatakan anggaran terbesar dalam proyek renovasi Stadion Kanjuruhan dialokasikan untuk penguatan struktur. Musababnya, secara struktur, Stadion Kanjuruhan memang sudah tidak layak. Namun, ia mengatakan perubahan total tidak bisa dilakukan seiring peristiwa Tragedi Kanjuruhan.
“Gate 13 tidak diubah, melainkan difungsikan sebagai musem dan dibangun monumen sebagai pengenang dan pengingat agar peristiwa kelam tidak terjadi kembali,” kata Airyn.
Sebelumnya, renovasi Stadion Kanjuruhan memang menuai pro-kontra. Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menentang karena menilai renovasi stadion akan mengaburkan tempat kejadian perkara. Terlebih, wacana renovasi bergulir sejjak proses hukum masih berjalan.
"Proses pencarian keadilan bagi keluarga korban masih berjalan sampai hari ini,” kata Ketua Tim Advokasi Tragedi Kemanusiaan (TATAK) Imam Hidayat kepada Tempo, Senin, 22 Januari 2024. “Membongkar Stadion Kanjuruhan yang merupakan barang bukti secara langsung menghalang-halangi pengungkapan pelanggaran hukum dalam peristiwa Kanjuruhan,” kata Imam.
Pilihan Editor: