Harga Bitcoin Terus Menguat Tembus Rp 1,67 Miliar

Pergerakan harga aset kripto yaitu Bitcoin (BTC) mengalami penguatan ke level US$ 102.000 atau setara dengan Rp 1.67 miliar per Sabtu (19/1).

Harga Bitcoin Terus Menguat Tembus Rp 1,67 Miliar

Pergerakan harga aset kripto yaitu Bitcoin (BTC) mengalami penguatan ke level US$ 102.000 atau setara dengan Rp 1.67 miliar per Sabtu (19/1). Kenaikan ini juga diikuti oleh aset kripto lainnya saat pengumuman CPI, seperti Ethereum (ETH), XRP, SOL dan XLM.

Harga Bitcoin (BTC) melesat setelah Amerika Serikat merilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk Desember 2024. Terkait lonjakan ini, CEO Indodax Oscar Darmawan menilai bahwa pergerakan tersebut terjadi karena semakin banyak investor yang percaya bahwa Bitcoin kini bisa menjadi aset lindung nilai.

“Kita melihat pola yang sama ketika inflasi mulai stabil dan kebijakan moneter cenderung melunak, Bitcoin mendapatkan momentum kenaikan. Dengan target inflasi The Fed berada di angka 2 persen, hampir tidak ada peluang pemotongan suku bunga di akhir bulan nanti," katanya dikutip Antara, Minggu (19/1).

Menurut Oscar, keputusan The Fed akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan Bitcoin dan aset kripto lainnya.

"Pasar sangat sensitif terhadap kebijakan moneter. Jika The Fed memberi sinyal akan menurunkan suku bunga, maka likuiditas akan meningkat, dan Bitcoin bisa menjadi salah satu aset yang paling diuntungkan,” katanya.

Selain itu, data Producer Price Index (PPI) yang akan dirilis pada 24 Januari 2025 diharapkan memberikan sinyal tambahan terkait tekanan inflasi yang mulai mereda. Oscar menilai bahwa faktor ini akan memperkuat sentimen bullish bagi Bitcoin.

“Investor institusional kini lebih percaya diri dalam memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio mereka. Ketika inflasi dan kebijakan moneter mulai stabil, permintaan terhadap aset kripto cenderung meningkat,” katanya.

Oscar menegaskan bahwa regulasi global juga menjadi faktor penting dalam pergerakan Bitcoin.

“Dengan semakin banyaknya negara yang mulai menerima Bitcoin sebagai instrumen investasi sah, kita melihat peningkatan adopsi dari institusi besar. Hal ini bisa menjadi pendorong utama bagi harga Bitcoin dalam jangka panjang,” katanya.

Meski optimis, ia juga mengingatkan investor untuk tetap berhati-hati terhadap volatilitas pasar. Bitcoin memiliki fundamental yang kuat, lanjutnya, tetapi kita tetap harus memperhitungkan faktor eksternal seperti kebijakan ekonomi global dan pergerakan pasar tradisional.

“Saya percaya bahwa 2025 akan menjadi tahun penting bagi Bitcoin dan ekosistem crypto secara keseluruhan. Dengan kombinasi regulasi yang lebih jelas, adopsi institusional, dan momentum pasar, kita bisa melihat Bitcoin mencapai level yang lebih tinggi," katanya.