Rupiah Berpeluang Menguat Pasca Kebijakan Tarif Bertahap Trump
Sejumlah analis memproyeksikan rupiah akan berpeluang menguat terhadap dolar AS pada hari ini.
Sejumlah analis memproyeksikan rupiah akan berpeluang menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini dipicu karena Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang akan menerapkan kebijakan tarif perdagangan secara gradual.
“Ada kemungkinan penerapan tarif Trump yang lebih gradual. Semoga rupiah terapresiasi ke level Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.450 per dolar AS,” kata Senior Economist KB Valbury, Fikri C Permana kepada Katadata.co.id, Selasa (21/1).
Selain itu, Fikri juga menyebut adanya dorongan produksi minyak AS sehingga inflasi juga bisa mengalami penurunan. Rupiah juga akan dipengatuhi dari lelang surat utang negara (SUN) hari ini yang diharapkan dapat menarik dana asing.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.322 per dolar AS. Level ini menguat 45,50 poin atau 0,28% dari penutupan sebelumnya.
Senada dengan Fikri, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memproyeksikan penguatan rupiah hari ini.
“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah pasca pelantikan Trump oleh sentimen risk on setelah dalam pidatonya yang pro bisnis. Rupiah akan berada pada level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.350 per dolar AS,” kata Lukman.
Lukman menjelaskan, Trump juga tidak menyampaikan kebijakan tarifnya walau sempat menyinggung defisit perdagangan AS. Namun, Lukman mengatakan, penguatan rupiah akan terbatas mengingat Trump jga menyampaikan sejumlah kontroversi seperti akan membebaskan perusuh di Capitol dan Terusan Panama.
Di sisi lain, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra memprediksi rupiah akan melemah pada hari ini. Ariston menjelaskan, hal ini dikarenakan Trump dalam pidato pelantikannya masih menyebutkan soal penyesuaian tarif impor untuk negara-negara mintra dagangnya demi memperbaiki pendapatan AS.
Trump juga menegaskan kenaikan tarif impor 25% untuk Meksiko dan Kanada.
“Kenaikan tarif ini tentunya bisa memicu aksi balasan dari negara yang berkaitan itu dan akhirnya bisa menimbulkan perang dagang,” kata Ariston.
Untuk itu, Ariston memproyeksikan rupiah berpotensi melemah karena penegasan dari Trump tersebut. Potensi pelemahan ke level Rp 16.400 per dolar AS hingga Rp 16.450 per dolar AS dengan potensi support di level Rp 16.300 per dolar AS.