Soroti Kasus Ivan Sugiamto dan Judi Online di Komdigi, Mahfud MD Dapat Informasi Ini Soal Polisi

Mahfud pun seakan memaklumi keraguan masyarakat atas kinerja Polri dalam menangani kedua Ivan Sugianto dan judi online di Komdigi.

Soroti Kasus Ivan Sugiamto dan Judi Online di Komdigi, Mahfud MD Dapat Informasi Ini Soal Polisi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menko Polhukam ikut mengomentari dua kasus sedang heboh di masyarakat yang tangani kepolisian.

Pertama, kasus yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Kedua, kasus pengusaha Surabaya, Ivan Sugiamto yang meminta anak Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk sujud serta menggonggong.

Dalam akun platform X milik @mohmahfudmd, Ia mengaku dapat informasi soal kinerja dari seseorang yang tidak disebut namanya.

Mahfud pun seakan memaklumi keraguan masyarakat atas kinerja Polri dalam menangani kedua kasus tersebut.

Baca juga:

Saat ini masyarakat ragu terhadap bisa mengusut tuntas hingga ke akar kasus di Komdigi.

Begitu juga kasus yang dikabarkan menggunakan peran pengganti.

Berikut pernyataan dalam akun platform X:


Krn pengalaman masa lalu, bnyk yg ragu dan khwatir: penanganan judol di Komdigi takkan sampai menyentuh pejabat yg paling bertanggungjawab dan terlibat; begitu pun penangkapan yg menyuruh anak SMA bersujud dan menggonggong hanya sandiwara, Ivan yang ditangkap adl palsu dan hanya pemeran pengganti.

Menurut sumber yg saya peroleh, POLRI tidak bersandiwara atas 2 kasus itu. (1) Penanganan kasus judol di Komdigi akan sampai ke otak dan jantung pelaku. (2) yg ditangkap itu asli. Saat pelimpahan ke kejaksaan nanti wajah Ivan akan ditunjukkan kpd publik tanpa memakai masker. Presisi.

Klarifikasi Polisi

Polda Jawa Timur membantah tudingan bahwa ada peran pengganti dalam penangkapan pengusaha Surabaya, Ivan Sugiamto.

Penangkapan Ivan terjadi di Bandara Juanda pada Kamis, 14 November 2024, dan saat ini ia ditahan di Rutan Polrestabes Surabaya.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menegaskan, "Kemarin itu benar yang bersangkutan ditangkap saat di Bandara Juanda. Tidak ada peran pengganti."