STIE Ekuitas Targetkan Tahun Depan Sudah Berubah Nama Menjadi Universitas
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- STIE Ekuitas menargetkan pada semester 1 tahun 2025 nanti, sudah berubah nama menjadi universitas. Saat ini, STIE Ekuitas masih mempersiapkan berbagai persyaratan yang ditentukan kementerian. "Bulan ini berkas-berkasnya sudah...
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- STIE Ekuitas menargetkan pada semester 1 tahun 2025 nanti, sudah menjadi universitas. Saat ini, STIE Ekuitas masih mempersiapkan berbagai persyaratan yang ditentukan kementerian.
"Bulan ini berkas-berkasnya sudah disiapkan. Namun, beberapa minggu lalu, kita masih menunggu izin operasional S1 Prodi Bisnis Digital. Sekarang sudah ada, jadi kita akan submit," ujar Ketua STIE Ekuitas, Prof M Anwar, SE MSi PhD di sela-sela prosesi wisuda di Gedung Sabuga Kota Bandung, Kamis (14/11/2024).
Prof Anwar menargetkan, di semester satu tahun depan, antara triwulan pertama atau kedua sudah turun izin operasionalnya. Karena hal ini tergantung asesmen yang dilakukan kementerian. "Kan nanti ada proses visitasi dan lain-lainnya, termasuk verifikasi terhadap data yang kita ajukan," katanya.
Menurutnya, target dari STIE menjadi sudah disiapkan baik dari sarana prasarana maupun proses akademiknya. Apalagi, Yayasan Kesejahteraan pegawai Bank BJB sangat mensupport dengan perubahan nama ini. Nama sementara, adalah Universitas Ekuitas Indonesia.
"Mudah-mudahan rencana kita ini semua segera terwujud dan kita bisa memberikan kontribusi lebih besar. Karena dengan jadi universitas tentu saja cakupannya akan lebih besar pula," katanya.
Selain itu, kata dia, fakultasnya juga nanti akan bertambah. "Nanti kita bisa bentuk fakultas-fakultas berikutnya, seperti Fakultas Psikologi, ilmu sosial dan politik, bahkan kedokteran," katanya.
Prof Anwar mengatakan dari sisi sarana dan prasarana, pihaknya sudah memiliki lahan yang sudah cukup memadai, sekitar 10.000 M2. Selain itu, persyaratan dari sisi akademis yang ditentukan oleh Kementerian sudah disiapkan.
"Bulan ini kita akan sampaikan ke kementerian dan mudah-mudahan di awal tahun depan izin operasionalnya sudah ada," kata Prof Anwar.
Dalam wisuda Gelombang I tahun akademik 2023/2024 ini diikuti oleh 587 wisudawan dengan rincian, program studi S2 Magister Manajemen sebanyak 37orang, Prodi S1 Manajemen 253 orang, S1 Akuntansi 228 orang, D3 Keuangan & Perbankan 53 orang, dan D3 Akuntansi sebanyak 16 orang.
Menurut Anwar, dari jumlah wisudawan sekitar 40 persennya sudah bekerja. Biasanya lulusan D3 lebih mudah mendapatkan pekerjaan, dengan masa tunggu setia 3 bulan, sementara yang lainnya antara 3-6 bulan. Ia mengaku, memang tidak semua lulusan bekerja sesuai bidangnya atau background pendidikannya, namun presentasinya sedikit paling sekitar 10-15 persen.