4 Fakta di Balik Pembunuhan Kepsek SD di Kalsel: Motif Cinta Segitiga, Dibunuh Saat Hendak Lamaran
Kasus pembunuhan seorang kepala sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya terungkap.
Kasus pembunuhan seorang kepala sekolah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akhirnya terungkap.
|
Humas Polres HST Untuk BPost
POLISI OLAH TKP - Petugas dari Polres HST lakukan olah tempat kejadian perkara/TKP di lokasi penganiyaan berat Kepsek yang bertugas di SD Desa Mantaas HST di Haur Kuning Desa Banua Kupang,Kalsel. Motif pembunuhan kepsek terkait motif asmara.
TRIBUNNEWS.COM, KALSEL - Bikin gempar kasus seorang kepala sekolah (kepsek) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Motif kepsek di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Labuan Amas Utara itu kini terungkap.
Ternyata itu dilatari masalah asmara, cinta segitiga.
Kepsek berinisial BI (51) dihabisi saat dirinya melamar seorang wanita pada Senin (27/1/2025) lalu.
Berikut fakta-fakta terkait kasus kepsek BI dirangkum Tribunnews.com, Minggu (2/2/2025).
Cinta segitiga kepsek
Kapolsek Labuanamas Utara Ipda Lilik Hadrianto kepada Banjarmasin post.co.id menjelaskan korban dibunuh oleh mantan pacar calon istrinya R pemilik warung malam di Haur Kuning Desa Banua Kupang LAU pada Senin 27 Januari pukul 23 WITA.
Terduga pelaku adalah MA alias Ugun warga Banua Hanyar Kecamatan Labuanamas Selatan.
"Motifnya cinta segitiga. Pelaku ditolak ayah R ketika melamar. Yang diterima justru korban," kata Kapolsek.
Di hari ketika korban datang melamar RM, pelaku juga datang membawa senjata tajam.
Prosesi lamaran yang seharusnya berlangsung meriah tiba-tiba tegang.
Pelaku berteriak-teriak menyuruh korban keluar rumah.
Di luar rumah, antara pelaku dan korban sempat terlibat cekcok mulut.
Tak lama, pelaku mengeluarkan senjata tajam miliknya.
Melihat pelaku mengeluarkan senjata tajam, korban berusaha lari menyelamatkan diri.
-
"); $(".loading").show(); var newlast = getLast;
$.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?",
{start: newlast,section:'9',img:'thumb2'}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast
= newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = "
"; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) {
var img = "
- "+img+" "); } else{ $("#latestul").append('
- '); $("#test3").val("Done"); return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else if (getLast > 150) { if ($("#ltldmr").length == 0){ $("#latestul").append('
- '); } } } }); }); function loadmore(){ if ($("#ltldmr").length > 0) $("#ltldmr").remove(); var getLast = parseInt($("#latestul > li:last-child").attr("data-sort")); $("#latestul").append(""); $(".loading").show(); var newlast = getLast ; if($("#test3").val() == 'Done'){ newlast=0; $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest", function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else{ $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?", {start: newlast,section:sectionid,img:'thumb2',total:'40'}, function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast+1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } }