Miris! Infeksi Akibat Staples Bekas, Warga Tulungagung Kesulitan Biaya Pengobatan
Miris! Infeksi Akibat Staples Bekas, Warga Tulungagung Kesulitan Biaya Pengobatan. ????Nanang Hari Setiawan, warga Tulungagung, mengalami infeksi serius pada kakinya akibat luka staples bekas. Karena keterbatasan ekonomi, ia hanya bisa pasrah tanpa pengobatan yang memadai. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Tulungagung ( – Seorang warga Tulungagung, Nanang Hari Setiawan, harus berjuang melawan infeksi serius pada kakinya akibat terkena logam staples bekas. Kondisinya semakin memburuk, namun karena keterbatasan ekonomi, ia hanya bisa pasrah tanpa pengobatan yang memadai.
Nanang tinggal di sebuah rumah sederhana yang sudah reyot dan rusak di beberapa bagiannya. Rumah tersebut berada di Gang Sayang No.20, Jl. I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung. Kondisi ekonominya yang sulit membuatnya tidak bisa mendapatkan perawatan medis yang layak.
Kakinya kini dibalut perban akibat luka infeksi yang dideritanya. Infeksi ini bermula dari luka kecil yang disebabkan oleh staples bekas. Awalnya, luka tersebut dibiarkan begitu saja, tetapi lama-kelamaan kondisinya semakin memburuk hingga menyebabkan infeksi parah.
Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jawa Timur, Arif Witanto, mengungkapkan bahwa Nanang sebenarnya ingin mendapatkan pengobatan yang layak dan berkelanjutan. Namun, keadaan ekonomi yang sulit membuatnya tidak mampu mengakses layanan kesehatan yang memadai.
“Sebetulnya Nanang Hari Setiawan yang tercatat sebagai warga Dusun Sukorejo, RT 001 RW 003, Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung ini ingin mendapatkan pengobatan yang kontinyu dan layak demi kesembuhannya, namun karena keterbatasan kondisi keuangan ia hanya bisa berpasrah diri saja,” ujar Arif Witanto.
Kasus seperti ini menyoroti masih adanya warga yang kesulitan mendapatkan layanan kesehatan akibat faktor ekonomi. Hingga kini, Nanang hanya bisa berharap ada bantuan yang datang untuk membantunya mendapatkan perawatan medis yang layak. [nm/aje]