Menyenangkan! Ibu Peri Dampingi Tes Penempatan Masuk MI di Lamongan

Menyenangkan! Ibu Peri Dampingi Tes Penempatan Masuk MI di Lamongan. ????Ada yang berbeda dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di MI Bilingual Maslakul Huda, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan tahun ini. Sebab, para guru berdandan ala-ala ibu peri, Minggu (2/2/2025). -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Menyenangkan! Ibu Peri Dampingi Tes Penempatan Masuk MI di Lamongan

Lamongan – Ada yang berbeda dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di MI Bilingual Maslakul Huda, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan tahun ini. Sebab, para guru berdandan ala-ala ibu peri, Minggu (2/2/2025).

Berbalut busana putih, lengkap dengan mahkota dan sayap, para ibu guru hadir untuk menciptakan suasana tes yang lebih meriah dan menyenangkan bagi calon siswa.

Ketua panitia SPMB, M. Thowaf Muslim, menjelaskan konsep ini diusung agar anak-anak lebih rileks dan bersemangat mengikuti placement test. Placement test adalah tes penempatan yang dilakukan bagi siswa baru untuk menentukan tingkat kemampuan dan keterampilan calon siswa.

“Kami ingin memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi calon siswa, sehingga mereka merasa nyaman sejak awal bergabung di sekolah ini,” katanya, Minggu (2/2/2025).

Kegiatan SPMB dimulai dengan sesi ice breaking di depan gedung Graha KH. Nur Salim. Anak-anak diajak untuk bermain dan berinteraksi dengan para “ibu peri” sebelum memasuki tahap ujian.

Tawa dan semangat terlihat dari wajah calon siswa yang tampak lebih percaya diri setelah sesi pemanasan tersebut. Setelahnya, mereka mengikuti tes tulis secara mandiri, yang mencakup materi dasar seperti membaca, menulis dan berhitung. Serta ada tambahan tes materi dasar bahasa inggris. Suasana yang awalnya menegangkan berubah menjadi lebih santai berkat pendekatan unik para guru.

“Selain tes akademik, calon siswa juga mengikuti tes membaca Al-Qur’an sebagai bagian dari seleksi,” tutur pria 36 tahun itu.

Para guru yang berperan sebagai ibu peri dengan sabar mendampingi dan memberikan motivasi kepada anak-anak yang tampak grogi.

Tak hanya itu, orang tua pun turut serta dalam sesi wawancara untuk mengetahui lebih jauh kesiapan dan harapan mereka terhadap pendidikan anak-anaknya.

“Dengan konsep ini, kami berharap dapat membangun kedekatan emosional antara guru, siswa, dan orang tua sejak awal,” ucapnya.

Pendekatan unik yang diterapkan MI Bilingual Maslakul Huda ini pun mendapat respons positif dari para orang tua. Banyak dari mereka yang mengaku terkesan dan mengapresiasi kreativitas sekolah dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang ramah anak.

“Saya tidak menyangka tes masuk sekolah bisa seceria ini. Anak saya jadi lebih semangat dan tidak takut,” ujar Evi Nur Musdalifah, salah satu wali murid.

Dengan suksesnya konsep ini, bukan tidak mungkin sekolah lain akan terinspirasi untuk menerapkan pendekatan serupa di masa mendatang. [fak/aje]