Mantan Tahanan Palestina Serukan Diakhirinya Pendudukan Israel di Tepi Barat

Mantan tahanan Palestina, Zakaria Al-Zubaidi serukan akhir pendudukan Israel untuk kemerdekaan Palestina.

Mantan Tahanan Palestina Serukan Diakhirinya Pendudukan Israel di Tepi Barat

TRIBUNNEWS.COM - Zakaria Al-Zubaidi, seorang tahanan yang baru saja dibebaskan, menyampaikan seruan tegas bahwa sudah saatnya pendudukan di Tepi Barat dihentikan.

Al-Zubaidi yang merupakan komandan Brigade Syuhada Al-Aqsa, sayap militer dari gerakan Fatah, dianggap sebagai ikon perjuangan .

Ia menghabiskan bertahun-tahun hidupnya keluar masuk penjara , dan dianggap sebagai simbol keberanian rakyat .

Menurut laporan dari The New Arab, Al-Zubaidi termasuk di antara 110 tahanan yang dibebaskan pada tanggal 30 Januari 2025 sebagai bagian dari pertukaran tahanan, yang melibatkan dua tahanan dan lima tahanan Thailand yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

Dengan gencatan senjata yang berlaku di Gaza sejak 19 Januari, kondisi yang lebih stabil diharapkan dapat memberi kesempatan bagi untuk meraih kemerdekaan.

Saat berbicara kepada wartawan dan pendukungnya di Al-Bireh, Tepi Barat, Al-Zubaidi menyatakan, "Saya dipenjara demi rakyat ."

Meskipun ia merasa bersyukur atas kebebasannya, ia menekankan bahwa kebebasannya tidak lengkap sampai mendapatkan kemerdekaannya.

Ia menambahkan, “Setelah banyak pengorbanan, sudah saatnya mendirikan negara yang berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.”

Al-Zubaidi menekankan pentingnya persatuan nasional, yang ia sebut sebagai kunci untuk meraih kebebasan.

Bagaimana Kondisi Tahanan di Penjara ?

Pengalaman Al-Zubaidi di penjara ternyata menyimpan cerita yang menyedihkan.

Ia yang telah kehilangan anggota keluarganya akibat serangan Israel, termasuk putranya.

Baca juga:

Ia adalah salah satu dari lima tahanan yang berhasil melarikan diri dari penjara Gilboa pada September 2021, meski akhirnya mereka ditangkap kembali.

Ketika ditanya tentang kondisi di penjara, Al-Zubaidi mengungkapkan bahwa situasi sangat buruk tanpa memberikan banyak detail.

Al-Zubaidi juga merinci perlakuan brutal yang diterima oleh tahanan lainnya.