Menteri PKP bangun rumah untuk prajurit TNI AD pada Februari
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan, pihaknya mulai membangun rumah untuk ...
bank pendamping bagi pembangunan rumah prajurit TNI AD nantinya adalah Bank Mandiri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan, pihaknya mulai membangun rumah untuk prajurit TNI Angkatan Darat sekitar bulan Februari 2025.
"Kita doakan bulan Februari, kita akan mulai membangun rumah buat TNI Angkatan Darat (TNI AD), bersama-sama dengan TNI Angkatan Darat. Supaya prajurit-prajurit kita yang berjuang mempertahankan Indonesia memiliki rumah," ujar Maruarar atau disapa Ara di Jakarta, Kamis.
Dia menambahkan untuk bank pendamping bagi pembangunan rumah prajurit TNI AD nantinya adalah Bank Mandiri.
Ara juga menyampaikan bahwa pada pekan lalu dirinya sudah berbicara dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (TNI AL) dan jajaran Direksi BNI, yang mana pihaknya akan membangun rumah bagi prajurit bersama-sama BNI dan TNI Angkatan Laut di tempat yang ditentukan.
"Paling lama saya ingin bulan Maret dengan TNI Angkatan Laut," katanya.
Selanjutnya, tambahnya, nanti dengan BRI bersama TNI Angkatan Udara (TNI AU) untuk membangun rumah bagi prajurit TNI Angkatan Udara.
Ara juga menargetkan untuk melakukan groundbreaking pembangunan rumah bagi anggota Polri pada Maret.
"Dari Kepolisian, saya juga sudah beberapa kali bertemu dengan Kapolri. Kita doakan paling lama bulan Maret kita akan mulai 'groundbreaking' buat anggota Polri supaya punya rumah," katanya.
Sebagai informasi, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menekankan pentingnya upaya dan tekad kuat dalam pembangunan perumahan bagi rakyat Indonesia.
Dia menegaskan pentingnya upaya-upaya dan tekad yang kuat dalam menjalankan pembangunan perumahan yang dapat menjangkau lebih banyak rakyat Indonesia yang membutuhkan.
Beberapa di antaranya adalah mengupayakan tersedianya lahan gratis, efisiensi, pengurangan pajak dan kemudahan perizinan.
Selain itu diperlukan kerja sama untuk membangun rumah layak untuk rakyat yang belum punya rumah di Indonesia.
Dalam membangun bangsa ini, keterbukaan adalah kekuatan untuk anti korupsi dan efisiensi, karena makin banyak yang mengawasi maka semakin baik.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025