4 Fakta Menarik Sidoarjo: Kuliner hingga Warisan Budaya

4 Fakta Menarik Sidoarjo: Kuliner hingga Warisan Budaya. ????Temukan 4 fakta menarik tentang Sidoarjo, mulai dari kuliner khas petis udang, warisan budaya Reog Cemandi, hingga pusat transportasi tersibuk di Jawa Timur. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

4 Fakta Menarik Sidoarjo: Kuliner hingga Warisan Budaya

Surabaya (beritajatim.com) – Sidoarjo, sebuah kabupaten di Jawa Timur, memiliki berbagai daya tarik yang unik. Mulai dari kuliner khas hingga warisan budaya yang masih terjaga hingga kini.

Kabupaten ini juga menjadi pusat transportasi penting di Jawa Timur dengan keberadaan bandara dan terminal tersibuk. Berikut adalah empat fakta menarik tentang Sidoarjo yang patut diketahui.

1. Petis Udang: Warisan Kuliner Khas Sidoarjo

Salah satu kuliner khas Sidoarjo yang terkenal adalah petis udang. Terdapat dua jenis petis khas daerah ini, yaitu Petis Hitam (Petis Letek) dan Petis Putih (Petis Cere).

Petis sering digunakan sebagai bumbu dalam berbagai masakan, terutama hidangan berkuah seperti rujak cingur, tahu tek, dan lontong balap. Rasanya yang gurih dan manis membuatnya menjadi bumbu andalan dalam masakan khas Jawa Timur.

Selain memiliki cita rasa khas, petis udang juga kaya akan nutrisi. Beberapa kandungan gizi dalam petis, yakni protein, yodium, omega-3, hingga selenium.

Adapun sejarah petis sendiri berawal dari kebiasaan nelayan yang merebus udang dan kupang secara berlebih. Kaldu yang tersisa kemudian ditambahkan gula batok hingga mengental dan menghasilkan petis berwarna hitam pekat dengan cita rasa khas.

2. Reog Cemandi: Warisan Budaya Takbenda Sidoarjo

Selain kuliner, Sidoarjo juga memiliki warisan budaya yang unik, salah satunya adalah Reog Cemandi. Kesenian ini berasal dari Desa Cemandi, Kecamatan Sedati, dan telah ada sejak tahun 1922.

Awalnya, Reog Cemandi lahir sebagai simbol perlawanan masyarakat terhadap penjajahan Belanda. Gerakan dan irama dalam tarian ini begitu garang dan menyeramkan, sehingga berhasil menakuti para penjajah saat itu.
Berbeda dengan Reog Ponorogo, Reog Cemandi menggunakan beberapa alat musik dan properti khas, seperti kendang, pedang, angklung, dan topeng barongan.

Saat ini, kesenian Reog Cemandi masih tetap lestari dan sering dipentaskan dalam acara Bersih Desa serta berbagai festival budaya di Jawa Timur.

3. Bandara dan Terminal Tersibuk Berada di Sidoarjo

Sidoarjo menjadi pusat transportasi penting di Jawa Timur, salah satunya Bandar Udara Internasional Juanda. Bandara ini terletak di Kecamatan Sedati dan merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia. Nama “Juanda” diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia yang mengusulkan pembangunan bandara ini.

Selain bandara Sidoarjo juga memiliki Terminal Purabaya, yang merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia. Terletak di Desa Bungurasih, terminal ini menjadi gerbang utama transportasi darat ke Surabaya dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa.

4. Bandeng: Andalan Perikanan Sidoarjo

Sidoarjo dikenal sebagai penghasil bandeng berkualitas tinggi. Potensi perikanan daerah ini sangat besar, terutama dari tambak yang tersebar di berbagai kecamatan.

Pada tahun 2023, produksi ikan tambak Sidoarjo mencapai 35.271.900 kg, dengan Kecamatan Sedati dan Kecamatan Jabon sebagai sentra utama penghasil bandeng.
Olahan bandeng dari Sidoarjo sering dijadikan oleh-oleh khas, seperti Bandeng presto, Otak-otak bandeng, dan Bandeng asap.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Sidoarjo, mencicipi olahan bandeng menjadi pengalaman kuliner yang wajib dicoba.

Sidoarjo memiliki kekayaan budaya dan kuliner yang menarik untuk dijelajahi. Mulai dari petis udang yang khas, Reog Cemandi yang penuh sejarah, hingga bandara dan terminal tersibuk yang membuatnya menjadi pusat transportasi strategis.

Selain itu, potensi perikanan dengan bandeng sebagai andalan menjadikan Sidoarjo sebagai daerah yang penting di Jawa Timur.

Jika berkesempatan mengunjungi Sidoarjo, jangan lupa mencicipi kuliner khasnya dan menyaksikan kesenian tradisional yang masih lestari hingga kini. [fyi/suf]