Analis: Israel Frustrasi karena Tidak Mampu Raih Kemenangan di Gaza

Israel seakan menunda-nunda pengesahan kesepakatan gencatan senjata. Analis mengatakan Israel masih berusaha mencari kemenangan.

Analis: Israel Frustrasi karena Tidak Mampu Raih Kemenangan di Gaza

TRIBUNNEWS.COM - Menachem Klein, dosen senior di Universitas Bar-Ilan di , mengatakan bahwa pemerintah dan militernya masih berharap untuk meraih kemenangan di , tetapi mereka tidak dapat mencapainya.

“Israel – khususnya militer dan pemerintah – sedang mencari kemenangan. Dan mereka tidak dapat mencapainya,” kata Klein kepada Al Jazeera.

“Ada kesenjangan besar antara tujuan perang yang diajukan dan dipatuhi selama perang, dan kesepakatan yang dicapai dengan Hamas."

“Israel tidak memenangkan perang dan berusaha menemukan beberapa pencapaian di detik-detik terakhir perang ini. Itu saja. frustrasi,” katanya.

Klein menceritakan, bagaimana aktivis sayap kanan menggantungkan spanduk di Yerusalem yang menyatakan “ini bukan kemenangan”.

Spanduk itu merupakan sindiran kepada Netanyahu atas deklarasinya selama 15 bulan perang di , yang menyatakan bahwa ia tidak akan berhenti sampai menang.

Rapat Kabinet

Perdana Menteri telah mengonfirmasi bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Hamas.

Mediator Israel sekarang akan kembali ke Israel, dan kabinet keamanan Israel akan bersidang hari ini, Jumat 17 Januari 2025.

Anggota partai Otzma Yehudit Itamar Ben Gvir (kanan) berbicara dengan pemimpin faksi Persatuan Nasional saat itu Betzalel Smotrich, dalam acara kampanye di Bat Yam, 6 April 2019.
Anggota partai Otzma Yehudit Itamar Ben Gvir (kanan) berbicara dengan pemimpin faksi Persatuan Nasional saat itu Betzalel Smotrich, dalam acara kampanye di Bat Yam, 6 April 2019. (Flash90)

Namun, pengesahan kesepakatan ini akan dilakukan oleh kabinet yang lebih luas, bukan kabinet keamanan saja.

Pertemuan kabinet penuh akan berlangsung pada Sabtu malam.

Para analis Israel juga tidak begitu paham mengapa hal ini tidak dilakukan lebih awal.

Baca juga:

Setelah pemungutan suara tercapai pun, masih ada waktu tenggang 24 jam untuk mengajukan hasilnya ke Mahkamah Agung.

Artinya, penerapan kemungkinan baru akan berlaku pada Minggu malam menjelang Senin.

Meskipun banyak ditentang, Netanyahu tampaknya memiliki cukup suara untuk meloloskan pengesahan ini di kabinetnya yang lebih luas.