Bangun Ruang Publik Berkelanjutan, Trotoar di Kawasan Kuningan Jakarta Selatan Direvitalisasi

Revitalisasi trotoar di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, telah dilakukan untuk menciptakan ruang publik yang aman.

Bangun Ruang Publik Berkelanjutan, Trotoar di Kawasan Kuningan Jakarta Selatan Direvitalisasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Revitalisasi di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, , telah dilakukan untuk menciptakan yang aman dan berkelanjutan.

Pengerjaan dan konstruksi saluran air dijalankan PT Semen Indonesia melalui unit usahanya, PT SBI Bangun Nusantara (PT SBN) yang kembali bersinergi dengan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, SBN mengerjakan konstruksi saluran air dan sepanjang kurang lebih 450 meter di kawasan Jalan HR Rasuna Said.

Menurutnya, proses pengerjaan dimulai dengan konstruksi saluran air menggunakan beton pracetak U Ditch (beton pracetak berbentuk U) dan Box Culvert (beton pracetak berbentuk kotak). 

Trotoar sepanjang kurang lebih 450 meter di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
Trotoar sepanjang kurang lebih 450 meter di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. (Handout/IST)

Kemudian dilanjutkan dengan konstruksi menggunakan solusi beton dekoratif, serta batu alam andesit untuk permukaan .

“Revitalisasi diharapkan dapat menciptakan yang inklusif, aman, dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan interaksi sosial dan produktifitas warga, serta mendorong penggunaan angkutan publik," kata Vita dikutip Sabtu (16/11/2024).

Sejak 2016, perseroan telah berpartisipasi dalam program di Jakarta yang gencar dilakukan Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta dengan mangaplikasikan solusi hijau, seperti beton berpori untuk solusi jalan tergenang, solusi beton dekoratif, dan solusi beton untuk aplikasi umum.

Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan, antara lain di kawasan Gelora Bung Karno Senayan, kawasan Kebayoran Baru (Blok M, Barito, dan Melawai), kawasan Jalur MRT (Bundaran Patung Pemuda sampai Stasiun Fatmawati), kawasan Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, dan lainnya.


“Untuk mewujudkan kota berkelanjutan di Indonesia, pemerintah tentunya membutuhkan dukungan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya dari sektor industri seperti produsen bahan bangunan hingga kontraktor," paparnya.