Baru Dilantik, Trump Tuding Panama Langgar Perjanjian, Ancam Ambil Alih Kendali Terusan
Presiden Donald Trump mengumumkan rencana ambisius untuk merebut kembali kendali Amerika Serikat atas Terusan Panama.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden , yang baru saja dilantik, mengumumkan rencana ambisius untuk merebut kembali kendali atas Terusan .
Dalam pidato pelantikannya pada Senin (20/1/2025), Trump menghidupkan kembali doktrin ekspansionis abad ke-19 "Manifest Destiny" sebagai dasar dari rencana kebijakannya, termasuk ambisi besar di luar angkasa.
Trump menuduh pemerintah telah mengingkari perjanjian yang dibuat saat penyerahan terakhir kendali Terusan pada tahun 1999.
Ia juga mengklaim bahwa telah menyerahkan operasi strategis jalur air tersebut kepada .
Oleh karena itu, Trump berjanji akan mengambil alih kembali kendali Terusan .
"Kami tidak memberikannya ke . Kami memberikannya ke , dan kami akan mengambilnya kembali," kata Trump dalam pidatonya, dikutip dari Reuters.
Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kapan atau bagaimana rencana tersebut akan dilaksanakan.
Pernyataan ini segera dibantah keras oleh pemerintah .
Presiden , Jose Raul Mulino menegaskan bahwa operasi terusan sepenuhnya berada di bawah kendali mereka.
"Terusan itu adalah dan akan terus menjadi milik ," tegas Maulino, melalui akun X pribadinya.
Ancaman Penggunaan Kekuatan Militer
Sebelum pelantikannya, Trump juga menolak untuk mengesampingkan kemungkinan penggunaan kekuatan militer untuk merebut kembali kendali atas terusan tersebut.
Baca juga:
Saat ditanya wartawan, apakah Trump akan menggunakan taktik ekonomi dan militer untuk merebut Greenland dan Terusan , ia masih belum mengetahui kemungkinannya.
"Tidak, saya tidak dapat meyakinkan Anda mengenai salah satu dari keduanya," kata Trump, dikutip dari BBC.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa kedua taktik tersebut mungkin saja ia lakukan.