Data Ekonomi Amerika Lemah dan Cina Membaik, Rupiah Diramal Menguat

Rupiah diperkirakan menguat pada hari ini (17/1). Salah satu faktornya yakni rilis data ekonomi Amerika yang lemah, sementara Cina membaik.

Data Ekonomi Amerika Lemah dan Cina Membaik, Rupiah Diramal Menguat

diperkirakan menguat pada hari ini (17/1). Salah satu faktornya yakni rilis data ekonomi Amerika yang lemah, sementara membaik.

“Penjualan ritel AS pada Desember 2024 hanya tumbuh 0,4% atau turun dibandingkan bulan sebelumnya 0,8%,” kata peneliti pasar uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id, Jumat (17/1).

Data tersebut membuat indeks dolar AS bergerak turun ke bawah 109 pada pagi ini. Oleh karena itu, Ariston menilai Rupiah berpotensi menguat.

“Rupiah bisa menguat ke arah Rp 16.300 per dolar AS dengan potensi resistance di Rp 16.400 per dolar AS,” ujar Ariston.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.369 per dolar AS. Level ini menguat 6,50 poin atau 0,04% dari penutupan sebelumnya.

Analis Doo Financial Futures Lukman Leong juga memperkirakan rupiah menguat hari ini. Hal ini didukung dengan data ekonomi Cina pada kuartal IV 2024 yang membaik.

Ekonomi Cina pada kuartal IV 2024 tumbuh secara tahunan alias year on year (yoy) 5,4%. Data ini di atas ekspektasi pasar 5%. 

“Angka itu jauh lebih kuat dari perkiraan. Rupiah berpotensi menguat di level Rp 16.300 hingga Rp 16.400 per dolar AS,” kata Lukman.

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana pun memproyeksikan rupiah menguat hari ini ke level Rp 16.350 per dolar AS.

“Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah yaitu pelemahan penjualan ritel AS, serta lelang SRBI dan SVBI pada hari ini,” ujar Lukman.