Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewah Tulungagung Terima 10.500 Dosis Vaksin PMK

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewah Tulungagung Terima 10.500 Dosis Vaksin PMK. ????Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung menerima kiriman vaksin PMK dari Pemprov Jatim. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewah Tulungagung Terima 10.500 Dosis Vaksin PMK

Tulungagung (beritajatim.com) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung menerima kiriman vaksin PMK dari Pemprov Jatim. Vaksin ini nantinya akan disebar ke Puskeswan. Petugas Puskeswan akan berkeliling untuk memberikan vaksinasi PMK ke kandang.

Meskipun telah menerima kiriman vaksin, namun jumlahnya sangat terbatas. Pihak dinas sendiri mendorong pemilik ternak untuk melakukan vaksinasi PMK secara mandiri.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tulungagung, Mulyanto mengatakan pihaknya menerima 10.500 dosis vaksin PMK. Vaksin ini akan dibagikan ke tiap Puskeswan. Nantinya petugas akan melakukan vaksinasi ke peternak.

“Jumlah yang kita terima sebanyak 10.500 dosis, ini digunakan untuk sapi sejumlah tersebut, kita bagikan ke Puskeswan selanjutnya petugas akan melakukan pelayanan,” ujarnya, Kamis (16/1/2025).

Jumlah vaksin tersebut sangat sedikit dibandingkan populasi ternak sapi. Jumlah populasi untuk sapi potong sendiri mencapai 123 ribu ekor. Sedangkan populasi sapi perah sebanyak 26 ribu ekor.

Untuk mengatasi kondisi ini pihak Dinas mendorong peternak untuk melakukan vaksinasi secara mandiri. Layanan ini sudah tersedia di beberapa klinik kesehatan hewan. “Untuk biayanya per ekor rata-rata Rp 28 ribu,” tuturnya.

Sementara itu, Pj Bupati Tulungagung Heru Suseno menambahkan trend penyebaran PMK mulai melandai. Pasca penutupan aktifitas perdagangan di pasar hewan jumlah tambahan kasus tidak signifikan.

Saat ini total jumlah kasus PMK sebanyak 98 ekor. Dari jumlah tersebut 6 ekor mengalami potong paksa dan 3 ekor mati. “Dari hasil pemantauan angka kasus PMK mulai menurun pasca penutupan aktivitas di pasar hewan,” pungkasnya. [nm/kun]