Jakarta (ANTARA) - Dua pelabuhan di Provinsi Guangdong akan
menjadi percontohan bagi saluran pemeriksaan pelancong yang
memenuhi syarat yang akan bepergian dari China daratan ke Makau
dan Hong Kong, yang dimulai pada 20 November 2024, menurut
pernyataan Badan Imigrasi Nasional, Jumat, yang dikutip di
Jakarta.Di bawah program percontohan tersebut, orang-orang yang
sering bepergian antara China Daratan dan Hong Kong-Makau untuk
keperluan pribadi tidak perlu lagi menunjukkan dokumen perjalanan
di pemeriksaan perbatasan, asalkan mereka mengizinkan inspektur
perbatasan untuk mengumpulkan dan memverifikasi data terkait
wajah, sidik jari, dan informasi pribadi lainnya, menurut
pernyataan itu.Pelancong yang memenuhi syarat, yang berusia 14
tahun ke atas, meliputi penduduk China Daratan dengan dokumen
yang sah untuk masuk sebanyak lebih dari satu kali ke Daerah
Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong
Kong dan Makau, serta penduduk Hong Kong dan Makau yang memiliki
izin sah untuk masuk ke China Daratan.Namun, para pelancong masih
harus membawa surat izin fisik mereka untuk prosedur lain saat
kedatangan, kata pernyataan itu.Program percontohan tersebut akan
diimplementasikan di Pelabuhan Teluk Shenzhen di Kota Shenzhen,
yang berdekatan dengan Hong Kong, dan Pelabuhan Gongbei di Zhuhai
yang bertetangga dengan Makau.Jalur-jalur percontohan tersebut
saat ini tidak berlaku bagi penduduk China Daratan yang memiliki
izin masuk-keluar yang dikeluarkan untuk bisnis resmi, tambah
pernyataan tersebut.Seorang pejabat dari NIA mengatakan bahwa
program itu akan membantu meningkatkan kualitas pengalaman
wisatawan, memfasilitasi arus personel antara China Daratan dan
Hong Kong-Makau, serta mendorong integrasi yang lebih baik dari
kedua SAR tersebut ke dalam pembangunan nasional China secara
keseluruhan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024