Ekspor CPO dan Besi Baja Kompak Naik di Oktober 2024
Ekspor CPO dan turunannya sebesar 2,37 miliar dolar AS atau naik 70,90 persen dibandingkan September sebesar 1,38 miliar dolar AS.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja ekspor komoditas unggulan Indonesia yakni crude palm oil (CPO) serta besi dan baja kompak naik di Oktober 2024.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekspor CPO dan turunannya sebesar 2,37 miliar dolar AS atau naik 70,90 persen dibandingkan September sebesar 1,38 miliar dolar AS.
Sedangkan ekspor besi dan baja tercatat sebesar 2,24 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 1,89 persen dibandingkan September sebesar 2,20 miliar dolar AS. Namun, secara tahunan nilai ekspor besi dan baja menurun sebesar 8,38 persen.
"Secara bulanan ekspor CPO dan turunannya serta besi dan baja ini terlihat meningkat. Sementara itu ekspor bulanan batubara mengalami penurunan," kata Amalia dalam Rilis BPS, Jumat (15/11/2024).
Berdasarkan paparannya, ekspor batubara mengalami penurunan secara bulanan sebesar 0,73 persen. Penurunan itu juga terjadi jika dilihat secara tahunan sebesar 7,93 persen.
Ekspor batubara pada Oktober 2024 sebesar 2,52 miliar dolar Amerika Seikat (AS). Jumlah ini menurun 0,73 persen dibandingkan September sebesar 2,54 miliar dolar AS.
Adapun total ketiga komoditas ini memberikan kontribusi sebesar 30,90 persen dari total ekspor non migas Indonesia pada Oktober 2024.
Diketahui, kinerja ekspor Indonesia pada Oktober 2024 sebesar 24,41 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 10,69 persen dibandingkan September 2024 sebesar 22,06 miliar dolar AS.
Kenaikan ekspor di bulan Oktober ini didorong oleh peningkatan nilai ekspor non migas yang naik 10,35 persen dengan nilai 23,07 miliar dolar AS. Komoditas pendorong adalah lemak dan minyak hewan, bahan bakar mineral dan ekspor alas kaki.
Baca juga:
"Pada Oktober 2024 nilai ekspor mencapai 24,41 miliar dolar AS atau naik 10,69 persen, dibandingkan dengan bulan September 2024," kata Amalia.
Amalia menyatakan, nilai ekspor migas juga tercatat naik 16,88 persen atau senilai 1,35 miliar dolar AS dibandingkan September 2024 1,15 miliar dolar AS.
Baca juga:
Dia bilang, kenaikan ekspor migas ini utamanya didorong oleh peningkatan nilai ekspor gas yang andilnya sebesar 0,68 persen.
"Secara tahunan semua sektor mengalami peningkatan kecuali sektor pertambangan. Peningkatan nilai ekspor non migas secara tahunan terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 14,41 persen, yang memberikan andil sebesar 10,48 persen," jelasnya.